Trending

Pengamat: Langkah Pssi Seleksi Asisten Pelatih Ada Baik Dan Buruknya - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Ke depan, sistem kaderisasi pembimbing secara berjenjang itu mesti diterapkan di timnas

Jakarta (BERITAJA) - Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni menyebut langkah PSSI membuka seleksi asisten pembimbing lokal di timnas Indonesia seumpama dua sisi mata duit lantaran ada sisi baik dan buruknya.

Di satu sisi, seleksi yang dimaksudkan untuk “transfer ilmu” pembimbing asing ke pembimbing lokal menurut dia adalah perihal yang baik.

“Seleksi pembimbing lokal untuk pendamping Kluivert merupakan perihal yang baik. Dengan model pemilihan langsung oleh Kluivert, ini memberi kesempatan kepada para pembimbing berbakat yang selama ini mungkin kurang mendapat kesempatan,” kata laki-laki yang akrabdisapa Bung Kus itu ketika dihubungi BERITAJA di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PSSI resmi buka seleksi untuk jadi asisten pembimbing timnas Indonesia

Namun, di sisi lain, model rekrutmen untuk mendapatkan dua pembimbing lokal untuk mendampingi Patrick Kluivert di timnas senior ini menggambarkan belum solidnya struktur kepelatihan timnas, apalagi jika berkaca pada talent pool pembimbing Indonesia yang berlisensi D sampai pro yang berjumlah sekitar 5.000 orang.

“Di sisi lain, model rekrutmen terbuka ini sebenarnya juga menggambarkan belum solidnya struktur kepelatihan timnas. Seharusnya asisten pembimbing timnas senior diambil dari timnas golongan usia di bawahnya,” tutur Bung Kus.

“Sistem promosi berasas level golongan umur itu semestinya terbentuk secara berjenjang. Sehingga ada kesempatan pengembangan potensi dari setiap pembimbing dengan mendapatkan tugas di level yang terus meningkat,” katanya menambahkan.

“Ke depan, sistem kaderisasi pembimbing secara berjenjang itu mesti diterapkan di timnas. Untuk itu, kehadiran Direktur Teknik yang kompeten memang sangat krusial dan mesti segera diupayakan oleh PSSI. Ini wilayah yang semestinya ditangani oleh Direktur Teknik,” ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Menpora sebut seleksi talenta dari Kluivert bagian persiapan Olimpiade

Ketika disinggung gimana kriteria yang tepat yang mesti dimiliki asisten pembimbing ini, Bung Kus mengucapkan hanya Kluivert yang tahu.

Yang pasti, kata dia, pembimbing tersebut mesti mempunyai pengalaman melatih yang bagus, baik di level klub alias pun timnas.

“Soal kriteria ya tentu Kluivert yang tahu kebutuhannya apa. yang jelas, mesti mempunyai kualifikasi yang sesuai dan punya pengalaman kepelatihan yang memadai. Entah itu di level klub ataupun timnas golongan usia,” jelas dia.

Ketum PSSI Erick Thohir mencari 10 pembimbing terbaik di Indonesia untuk mendampingi Kluivert di tim Garuda. Dari sepuluh calon tersebut, kelak bakal disaring menjadi dua asisten pembimbing yang penunjukannya bakal melibatkan obrolan dengan Kluivert.

Keberadaan dua asisten pembimbing lokal tersebut merupakan bagian dari transfer pengetahuan yang telah disepakati sejak awal. Setelah itu Kluivert bakal menambah lagi asisten dari Belanda untuk sinkronisasi dengan timnas U-17, U-20, dan U-23.

Erick juga menyebut pihaknya bakal menyiapkan satu asisten pembimbing tim nasional Indonesia untuk menangani regenerasi pemain di golongan umur.
Menurut Erick, ini menjadi upaya PSSI untuk mendongkrak kualitas pembimbing lokal. Ia mencontohkan kiprah pelatih-pelatih lokal, dengan adanya pembimbing Nova Arianto di timnas U-17 dan pembimbing Indra Sjafri di timnas U-20.

Baca juga: PSSI cari sepuluh calon asisten pembimbing lokal untuk dampingi Kluivert


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!