Trending

Peneliti: Pertamina sangat siap dukung kebijakan BBM rendah sulfur - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Pertamina sangat siap memperlancar kebijakan pemerintah tersebut

Jakarta (BERITAJA) - Pertamina dinilai sangat siap memproduksi dan mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur sejalan dengan kebijakan progresif Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan BBM low sulfur pada sektor transportasi di seluruh Indonesia.

”Pertamina sangat siap memperlancar kebijakan pemerintah tersebut,” kata Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman di Jakarta, Kamis

Kesiapan tersebut, lanjutnya, tak lepas dari peran BUMN daya itu yang memang ditugaskan Undang-Undang menyiapkan BBM jenis apapun untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia

"Kilang Pertamina di Balongan menurut info sudah siap memproduksi 900 ribu barel per bulan untuk produk diesel rendah sulfur. Pertamina siap untuk menyalurkan produk BBM rendah sulfur baru ini, lantaran produk BBM low sulfur, selama ini memang sudah diproduksi di kilang Pertamina," ujarnya melalui sambungan telepon.

Ferdy mencontohkan BBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.

Baca juga: Pemerintah matangkan penerapan BBM rendah sulfur

Baca juga: Anggota DPR minta BBM rendah sulfur tak gantikan BBM bersubsidi

Pertamina Dex, tambahnya, merupakan bahan bakar diesel dengan nomor setana (CN) tertinggi yang dijual Pertamina, ialah CN 53 dengan sulfur 50 ppm, BBM jenis inimampu menjaga mesin dan meningkatkan power mesin dengan maksimal.

"BBM jenis ini jugamampu menjaga lingkungan dengan emisi gas buang rendah dan sudah setara dengan standar Euro 4," katanya.

Sementara, produk BBM Dexlite adalah jenis bahan bakar diesel yang mempunyai CN minimal 51 dan mengandung sulfur maksimal 1.200 ppm. BBM jenis ini juga kondusif untuk lingkungan hidup.

Terkait kebijakan pemerintah tersebut, Ferdy menilai positif lantaran kebijakan menerapkan BBM rendah sulfur merupakan langkah berani dan sangat bijak.

"Langkah Pemerintah ini perlu disambut baik dan dipenghargaan publik di tanah air untuk menjaga ekosistem lingkungan hidup yang nyaman untuk kehidupan bermasyarakat,” kata dia.

Meskipun demikian dia menambahkan nilai BBM rendah sulfur memang lebih tinggi dibandingkan BBM yang punya kandungan sulfur lebih banyak, sehingga mesti menjadi pertimbangan krusial lantaran jika didistribusikan ke seluruh Indonesia, tentu berakibat terhadap nilai BBM yang lebih mahal.

"Jika tidak mau membebani rakyat miskin dengan nilai mahal, Pemerintah perlu mengeluarkan biaya APBN untuk memberikan subsidi, sehingga nilai BBM low sulfurmampu didistribusikan ke seluruh Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, kebijakan tersebut tidak perlu bertindak untuk seluruh Indonesia lantaran tetap banyak wilayah yang udaranya bersih dan sehat.

Prioritas kebijakan mesti dimulai dari wilayah yang tinggi polusi, seperti Jakarta, tambahnya perihal ini krusial untuk mengurangi beban APBN.

Dari segi pengedaran sendiri, Ferdy menyebut bahwa Pertamina sudah siap dan bakal menjual BBM rendah sulfur ini.

"Pertamina memilih Jakarta sebagai awal penerapan kebijakan tersebut, lantaran aspek polusi udara Jakarta yang tinggi. Pertamina sudah siap menjual diesel rendah sulfur pada tiga SPBU di Jakarta terlebih dahulu," katanya.

Baca juga: Pemerintah kaji wilayah yang ditargetkan pakai BBM rendah sulfur

Baca juga: Pertamina siap memasok BBM jenis baru rendah sulfur


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close