Trending

Peneliti: Kerugian banjir dan rob di Jateng Rp2,5 triliun per tahun - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Kami membikin hitungan sederhana dan berupaya mengumpulkan info dari beragam macam sumber, perkiraan kerugian per tahunnya itu Rp2,5 triliun

Semarang (BERITAJA) - Ketua Tim Riset Tide Eye Indonesia Miftadi Sudja’i menyebut bahwa kerugian secara ekonomi yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir dan rob di pesisir utara Jawa Tengah setidaknya mencapai Rp2,5 triliun per tahun.

"Kami membikin hitungan sederhana dan berupaya mengumpulkan info dari beragam macam sumber, perkiraan kerugian per tahunnya itu Rp2,5 triliun," katanya, di Semarang, Jateng, Rabu.

Hal tersebut disampaikannya usai aktivitas Demo-Day dan Serah Terima Inovasi Teknologi Tide-eye Berbasis Teknologi Internet of Things (IoT).

Menurut dia, kalkulasi kerugian secara ekonomi tersebut, termasuk mencakup orang-orang yang jadi tidakmampu bekerja akibat terakibat banjir dan rob.

"Bukan hanya di Kota Semarang ya. Sebenarnya kami (meneliti) di tiga kota, ialah Semarang, Pekalongan, dan (Kabupaten) Demak," katanya.

Sejauh ini, Miftadi mengaku belum memandang daerah-daerah yang lain lantaran di wilayah Pantura Jateng yang paling terakibat banjir dan rob adalah tiga wilayah tersebut.

"Belum memandang yang lain lantaran saya kira di Pantura (Jateng) yang paling terakibat di tiga wilayah ini (Semarang, Pekalongan, dan Demak)," kata peneliti Telkom University itu.

Pengembangan teknologi tide eye itu dilakukan Telkom University dan University of Wolonggong (UOW) Australia dengan pendanaan hasil kerjasama antara Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Indonesia.

Teknologi tide eye yang dikembangkan itu sudah terpasang di empat lokasi, ialah Rumah Pompa Sibulanan Kota Pekalongan, Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang, Rumah Pompa Sungai Babon di Kawasan Industri Terboyo Semarang, dan rumah pompa di Sayung, Kabupaten Demak.

"Alatnya sudah terpasang. Jadi, ada dua jenis kamera vision apa visual dan radar yang untuk membaca dinamika banjir rob, kemudian ini prasarana jaringan melalui jaringan wireless fiber optik untuk jaringan internetnya," katanya.

Data yang terekam dari kamera dan radar tersebut, kata dia, disimpan di "server" yang diolah dengan teknologi artificial intelligence (AI) yangmampu dimanfaatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah Kementerian PUPR.

Secara lebih jauh, kata dia, teknologi tersebut sebenarnya merupakan cikal bakal pengembangan yang lebih masif di beragam sektor sebagai langkah antisipasi menekan kerugian yang lebih besar.

"Pengembangan selanjutnya, misalnya info inimampu dimanfaatkan untuk tadi trafik manajemen, routing traffic dari Pelabuhan Tanjung Mas agar logistik dan jalur apa pengedaran peralatan itu enggak mandek," katanya.

Kemudian, kata dia, sektor perindustrian jugamampu memanfaatkan info tersebut untuk menyusun langkah-langkah antisipatif terhadap musibah banjir dan rob yang bakal terjadi.

"Propagasi banjir gitu, seperti apa dalam tiga hari ke depan sehingga kelak seperti Kemenperinmampu menyusun rencana agar misalnya area industri inimampu kondusif alias ada mitigasi tidak terlalu terganggu aktivitasnya," katanya.

Baca juga: Telkom University kembangkan penemuan awal banjir dan rob
Baca juga: Kerugian akibat banjir di DKI Jakarta Rp2,1 triliun


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close