Penasihat Presiden Tak Khawatir Dengan Deflasi Ihk - Beritaja

2 bulan yang lalu

Saya kira deflasi mesti kita lihat dari sumbernya, jika sumber atasnya itu berasal dari inflasi inti alias core inflation, kita patut concern lantaran itu ada pelemahan dari aktivitas konsumsi masyarakat.

Jakarta (BERITAJA) - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan tidak cemas dengan penurunan inflasi indeks nilai konsumen (IHK).

Berdasarkan info Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (3/1), IHK Januari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,76 persen month-to-month (mtm).

“Saya kira deflasi mesti kita lihat dari sumbernya, jika sumber atasnya itu berasal dari inflasi inti alias core inflation, kita patut concern lantaran itu ada pelemahan dari aktivitas konsumsi masyarakat,” kata Bambang, di Antara Heritage Center, Jakarta, Rabu.

“Tapi jika datangnya berasal dari penurunan nilai pangan, menurut saya itu positif. Jadi paling tidak penurunan nilai pangan itu mampumenjaga daya beli masyarakat itu sendiri,” ujar dia menambahkan.

Adapun menurut info BPS, inflasi IHK menurun menjadi 0,76 persen year-on-year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (yoy).

Deflasi tersebut disebabkan oleh golongan administered prices, terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring penerapan kebijakan potongan nilai tarif listrik sebesar 50 persen kepada pengguna rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 volt ampere(VA) dan normalisasi tarif pikulan pasca periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) natal dan tahun baru.

Selanjutnya, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,30 persen (mtm), meningkat dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen (mtm).

Perkembangan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh peningkatan nilai komoditas dunia dan pola musiman awal tahun, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

Realisasi inflasi inti pada Januari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan biaya sewa rumah.

Secara tahunan, inflasi inti Januari 2025 tercatat sebesar 2,36 persen (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,26 persen (yoy).

anda berada diakhir artikel berita dengan judul: