Yerusalem/Gaza (BERITAJA) - Tiga sandera pertama Israel yang dibebaskan dari Jalur Gaza di bawah perjanjian gencatan senjata yang mulai bertindak pada Minggu (19/1) telah dipulangkan ke Israel dan berjumpa kembali dengan family mereka.
Sementara itu, penduduk Gaza larut dalam beragam seremoni yang menandai berakhirnya serangan mematikan Israel yang telah berjalan selama 15 bulan.
Gencatan senjata ini mengakhiri serangan Israel yang telah merenggut lebih dari 46.900 nyawa penduduk Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Pertempuran mematikan itu juga menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza serta menyebabkan kelaparan dan penyebaran penyakit yang meluas di jalur tersebut.
Sementara itu tiga wanita yang dibebaskan tersebut adalah penduduk Inggris-Israel berumur 28 tahun berjulukan Emily Damari dan perawat hewan Rumania-Israel berumur 30 tahun berjulukan Doron Steinbrecher, yang sama-sama diculik dari Kibbutz Kfar Aza di luar Gaza utara, serta Romi Gonen (23) yang diculik dari pagelaran musik Nova.
Siaran langsung dari Gaza menunjukkan para sandera, yang dibebaskan setelah penahanan selama 471 hari, dipindahkan dari kendaraan milik Hamas yang dikelilingi militan bersenjata ke kendaraan milik Palang Merah, yang membawa mereka ke pasukan Israel.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis foto ketiga wanita itu saat memeluk ibu mereka di kompleks militer di luar Gaza. Setelah itu, helikopter menerbangkan mereka ke Pusat Medis Sheba (Sheba Medical Center) di Ramat Gan, pinggiran kota Tel Aviv, tempat mereka menerima perawatan medis dan psikologis.
Palang Merah sebelumnya memberi tahu pihak Israel bahwa kondisi mereka "baik." Namun, sebuah gambar tangkapan layar yang memperlihatkan Damari saat melakukan panggilan video menunjukkan bahwa tangan wanita itu diperban dan kehilangan dua jari, cedera yang didapatnya saat diculik oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Mandy, ibu Damari, menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada para pendukung dalam sebuah pernyataan. "Setelah 471 hari, Emily akhirnya pulang," katanya.

Di Gaza, sejumlah seremoni digelar di jalan-jalan, dengan orang-orang meneriakkan yel-yel dan mengibarkan bendera Palestina. Warga yang mengungsi mulai kembali ke rumah mereka di wilayah utara dan selatan, hanya untuk menemukan sebagian besar prasarana telah menjadi debu.
Di bawah kesepakatan gencatan senjata, Israel bakal membebaskan 90 tahanan Palestina pada Minggu, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak dari Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Selama enam pekan ke depan, Hamas bakal membebaskan 33 sandera secara bertahap, termasuk wanita, anak-anak, laki-laki berumur di atas 50 tahun, sandera yang sakit, dan sandera yang terluka.
Jasad para sandera yang telah meninggal diperkirakan bakal dikembalikan pada tahap selanjutnya. Israel memperkirakan bahwa sekitar separuh dari 98 sandera yang tetap ditahan di Gaza dalam keadaan hidup, meski Hamas belum memberikan konfirmasi.

Di Tel Aviv, kerumunan massa berkumpul di Hostage Square untuk merayakan dan menuntut kepatuhan terhadap perjanjian tersebut. Keluarga dan teman-teman para sandera terlihat mengikuti pemberitaan tentang pembebasan mereka, berteriak-teriak dan menangis saat para wanita itu dipindahkan ke pasukan Israel.
Netanyahu menyebut pembebasan tersebut sebagai "momen yang luar biasa, momen yang menggembirakan" dan menambahkan bahwa ketiganya "merasa seperti hidup di neraka."
Sementara itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Daniel Hagari, yang berbincang dalam sebuah konvensi pers, memperingatkan bahwa pihak militer meningkatkan kekuatan di Tepi Barat dan tetap siap untuk melancarkan tindakan militer jika Hamas melanggar gencatan senjata.

Abu Ubaida, ahli bicara sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, pada Minggu mengatakan bahwa Al-Qassam dan faksi-faksi Palestina lainnya berkomitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata itu.
"Kami, berbareng dengan faksi-faksi perlawanan lainnya, menyatakan komitmen penuh kami terhadap kesepakatan gencatan senjata, tetapi perihal ini tetap berjuntai pada kepatuhan musuh," tegas Ubaid dalam pernyataan yang disiarkan di televisi.
Pada hari yang sama, truk-truk support kemanusiaan pertama memasuki Gaza dari Mesir, demikian dikonfirmasi sejumlah sumber Palestina.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, sekitar 600 truk yang mengangkut support kemanusiaan, termasuk 50 truk bahan bakar, bakal memasuki Gaza setiap harinya untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza.
Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat tersebut bermaksud untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hamas yang dipicu oleh serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan 1.200 orang tewas di Israel dan sekitar 250 orang lainnya disandera.
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan