Lebak (BERITAJA.COM) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mendorong jenis produk olahan pangan berbasis bahan baku ikan guna meningkatkan pendapatan ekomomi masyarakat pesisir di wilayah itu.
"Kita hingga sekarang membina para perajin jenis produk olahan pangan berbasis ikan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak, Rabu.
Para pelaku produk olahan pangan berbasis ikan tangkap di masyarakat pesisirvBinuangeun dan Malingping Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang.
Produk makanan olahan pangan berbasis ikan sekarang menjadi jagoan ekonomi masyarakat pesisir.
Mereka memproduksi berbasis ikan itu mulai kerupuk ikan, baso ikan, ikan asin, pindang, otak-otak, dengdeng ikan, abon ikan, rendang ikan, camilan ikan dan lainya.
Bahkan, produk kerajinan olahan pangan berbasis ikan dari Kabupaten Lebak sudah menembus Pasar Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Kami minta perajin makanan pangan olahan ikan tangkap itu ditingkatkan mutu dan kualitas, sehingga bisa menembus pasar domistik dan mancanegara,"kata Winda.
Menurut dia, pihaknya terus mendorong para perajin produk olahan pangan berbasis ikan tangkap bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir sehingga dapat mengatasi kemiskinan ekstrem.
Saat ini, produk olahan pangan berbasis ikan sekitar 100 unit upaya dan perputaran duit mencapai miliaran rupiah per tahun.
Produk pangan olahan berbasis ikan dari hasil tangkap nelayan pesisir selatan Lebak terus berkembang lantaran tangkapannya cukup melimpah.
Selain itu juga nelayan merasa terbantu pendapatan ekonomi dari jenis produk berbasis olahan pangan ikan.
"Jika nelayan itu tidak melaut akibat cuaca jelek maka bisa memproduksi jenis produk berbasis ikan itu, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga," ungkapnya.
Agus, pengelola pangan ikan Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku dirinya memproduksi jenis makanan berbasis pangan ikan mempunyai nilai lebih dan menguntungkan lantaran tidak perlu dipasok ke pasar.
Pengelola pangan ikan juga melahirkan kemandirian dan menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Selain itu, juga pengelola pangan ikan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami optimistis pengelola pangan ikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa meminimalisasi kemiskinan," ucapnya.
Ia mengaku sejak dua tahun terakhir ini upaya mengelola baso ikan di wilayahnya cukup berkembang dan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.
Para produsen berbasis ikan dengan memanfaatkan produksi tangkapan nelayan.
"Kami menjual baso ikan ke konsumen itu Rp120 ribu/kilogram," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Karya Mandiri Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Bedah mengatakan selama ini produksi abon ikan miliknya sudah dipasarkan di supermarket di Jabotabek dengan merek "Bu Bedah'
Selama ini, permintaan abon ikan relatif tinggi lantaran mempunyai kualitas dengan bahan baku ikan marlin dan tuna.
Kualitas abon ikan Bu Bedah mempunyai keunggulan, di antaranya bisa memperkuat delapan bulan tanpa pengawet juga rasanya renyah, gurih, nikmat serta kandungan proteinnya cukup tinggi.
Mansyur suryana
Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023