Trending

Pemerintah Harap Relokasi Warga Kolong Tol Bisa Tingkatkan Hidup

Trending 1 week ago
mungkin berbinar-binar mata kita

Jakarta (BERITAJA) - Pemerintah berambisi relokasi penduduk kolong tol alias jembatan di Jakarta ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Ini komitmen yang mesti kita bangun berbareng untuk kesejahteraan. Kita berharap, bukan hanya memindahkan tempat tidurnya, tapi memindahkan juga ruang untukmampu bekerja, termasuk beragama yang lebih baik lagi dan kualitas hidup," kata Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam aktivitas penyerahan kunci kepada penunggu perpindahan kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat (Jelambar Baru) ke Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memindahkan 1.054 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di bawah kolong jembatan dan tol yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur ke sejumlah rusunawa.

Dalam kesempatan ini, Menko AHY merelokasi 44 KK penduduk yang tinggal di kolong Tol Jalan Inspeksi Kanal Baray ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Buaya, Jakarta Barat.

AHY menyebut beberapa family tersebut banyak yang sudah puluhan tahun tinggal di tempat yang kurang layak tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI relokasi 139 KK penduduk kolong tol ke rusunawa

"Untuk pertama kalinya bagi saudara-saudara kita yang bukan hanya tahunan, bukan hanya belasan tahun, apalagi puluhan tahun, tiga generasi, hidup dengan penuh keterbatasan. Kita yang tidak pernah merasakan hidup di bawah kolong jembatan tentu tidakmampu pura-pura memahami gimana situasi ini," ujar AHY.

AHY mengaku terharu usai mendengar beberapa penduduk yang sudah tinggal puluhan tahun di kolong jembatan.

Bagi AHY, penduduk kerap menahan rasa resah hingga takut selama tinggal di kolong jembatan alias tol.

"Pagi, siang, malam, dalam rasa cemas, takut, rasa tidak aman, dengan banyak sekali tantangan secara ekonomi. Tadi, jika kita dengarkan testimoni satu per satu, mungkin berbinar-binar mata kita," ungkap AHY.

"Karena sekali lagi, tentu sangat berat apa yang mesti dihadapi oleh saudara-saudara kita tadi dan Alhamdulillah hari ini, kitamampu menjadi bagian dari itikad mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia," sebut AHY.

AHY turut mengpenghargaan Pemprov DKI Jakarta dan seluruh jejeran wali kota yang terlibat secara langsung untukmampu meyakinkan masyarakat agar mau direlokasi ke rusun di Jakarta demi memperbaiki dari garis kemiskinan dan mencapai kehidupan yang lebih layak.

Tiga generasi

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait berbincang dengan penduduk yang direlokasi di Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024). BERITAJA/

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait berbincang dengan penduduk yang direlokasi di Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Maruarar menyebut, ada penduduk yang sudah 40 tahun di bawah kolong jembatan.

"Ibu Yani, ini anak saya usianya 23 tahun dan dia juga sudah punya anak. Jadi, sudah tiga generasi. Jadi, ibunya ada di kolong dan anaknya dia lahir di kolong juga pak," jawab Yani.

Yani pun mengaku senang ketikamampu mendapatkan tempat tinggal yang layak berbareng anak dan cucunya.

Lebih lanjut, Maruarar meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan walikota se-Jakarta untukmampu lebih bekerja keras menciptakan kualitas hidup masyarakat Jakarta yang lebih baik.

Maruarar juga menyarankan Taman Kalijodo yang mempunyai luas lima hektaremampu dikelola menjadi lebih baik dengan dibuat jalur lari (jogging track) dan tempat pelaku UMKM berdagang.


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di