Trending

Pemerintah Beri Ruang Lebih Bagi Swasta Untuk Buat Pembangkit Listrik - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Jadi 71 gigawatt itu porsi yang paling besar, kurang lebih sekitar 60 persen kita bakal serahkan kepada swasta

Sumedang, Jawa Barat (BERITAJA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah bakal memberikan porsi lebih besar bagi pihak swasta untuk membangun pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang ditambah sebesar 71 gigawatt (GW).

Bahlil di Sumedang, Jawa Barat, Senin mengatakan, rencana pelibatan swasta tersebut bakal dituangkan dalam skema Independent Power Producer (IPP) yang dilakukan melalui pelelangan proyek, dengan porsi 60 persen dari total tambahan daya listrik dalam RUPTL.

"Jadi 71 gigawatt itu porsi yang paling besar, kurang lebih sekitar 60 persen kita bakal serahkan kepada swasta,” kata Bahlil.

Dikatakan Bahlil, pemberian proyek pembangunan pembangkit listrik tersebut bakal diberikan pihaknya kepada swasta yang mempunyai kredibilitas, serta sejalan dengan pemerintah.

"Swasta yang andal swasta yang sepetunjuk dengan pemerintah, bukan swasta yang membikin aktivitas tambahan," katanya.

Menteri ESDM menyampaikan, hingga satu dasawarsa ke depan, pemerintah turut menargetkan untuk melakukan pembangunan transmisi listrik dengan lebih masif.

Itu lantaran dirinya mau pemanfaatan daya baru terbarukan (EBT) di Indonesia, dan proses transisi dayamampu dilakukan secara optimal.

"Kami tambahkan juga bahwa pengembangan transmisi untuk 10 tahun ke depan juga sangat masif," katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengatakan bakal memberikan porsi lebih besar kepada swasta dalam proyek prasarana di Indonesia.

Presiden menegaskan bahwa dia bakal memberikan peran yang lebih besar pada perusahaan swasta dalam membangun proyek infrastruktur, daripada menugaskan pada kementerian ataupun BUMN.

Sementara itu, peran pemerintah lebih bertumpu pada proyek inti yang menyangkut pada perlindungan rakyat.

Kepala Negara menjelaskan bahwa proyek prasarana seperti jalan tol, pelabuhan, hingga airport bakal diserahkan pada perusahaan swasta untuk membangunnya.

Menurut Presiden, perusahaan swasta lebih efisien, inovatif dan berilmu dalam membangun infrastruktur, sehingga diharapkan berakibat pada pertumbuhan ekonomi di daerah.

Baca juga: Bahlil: 26 pembangkit listrik yang diresmikan kebanyakan daya bersih

Baca juga: DEN ungkap 29 letak potensial untuk pembangkit listrik tenaga nuklir

Baca juga: PLN tambah pembangkit listrik 68 GW hingga 2033


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!