Batam (BERITAJA) - Pemerhati Kepolisian Poengky Indarti menyebut Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menjadi salah satu prioritas pengembangan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) tingkat polda guna mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di wilayah tersebut.
"(Polda) Kepri jadi prioritas untuk PPO berbareng NTT," kata Poengky kepada BERITAJA yang menghubungi dari Batam, Senin.
Menurut mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) itu dengan hadirnya Direktorat PPA-PPO di Kepri, Polda dapat melakukan pencegahan TPPO berbareng dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
Terlebih wilayah Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, rentan terjadi kasus perdagangan manusia, dengan modus pencarian kerja.
"Preventif dan preemtif mesti dilakukan untuk mencegah TPPO di Kepri," ucapnya.
Poengky mendukung rencana Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mengembangkan Direktorat PPA dan PPO hingga ke tingkat polda dan polres jajaran.
Aktivisi HAM itu justru mengharapkan PPA-PPO datang hingga ke tingkat polsek, sebagai wajah polisi terdekat dengan masyarakat yang seharinya menjadi etalase agar masyarakat dapat menilai baik-buruknya Polri.
Direktur PPA-PPO Brigjen Pol Nurul Azizah dihubungi terpisah menyebut bahwa Direktorat PPA-PPO saat ini tetap berada di tingkat Barekrim, Mabes Polri.
Baca juga: Pemerhati dukung pembentukan Direktorat PPA-PPO tingkat Polsek
Baca juga: Kapolri mau kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga polres
Namun, lanjut dia, Polri sedang membahas pengembangan Direktorat PPA-PPO hingga ke tingkat polda dan polres sebagaimana kemauan Kapolri.
"Untuk (PPA-PPO) tingkat polda dan tingkat polres tetap dalam pembahasan mudah-mudahan tidak terlalu lama," harapnya.
Dia menyebut, Polri telah mengusulkan pembentukan Direktorat PPA-PPO tingkat polda dan polres ke pemerintah, tetapi tetap menunggu keputusan dari Kemenpan RB.
"Dan kami saat ini terus berkoordinasi dengan Kemenpan RB melalui Stamarena Polri," ujarnya.
Terkait polda mana saja yang bakal dibentuk Direktorat PPA-PPO, mantan Karopenmas DivHumas Polri itu menyebut bakal ada asesmen sesuai kriteria yang ditetapkan.
"Jadi belum semua polda, dan bakal dikembangkan sesuai kebutuhan," imbuh Nurul.
Sementara itu, Polda Kepri mencatat pengungkapan kasus TPPO selama 2024 sebanyak 13 kasus dengan 23 tersangka yang ditangkap, dan 27 korban sukses diselamatkan dengan nilai kerugian negara yang terselamatkan mencapai Rp8,5 miliar.
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya