Pemda Gencar Kembangkan Sektor Pariwisata Guna Pacu Ekonomi 8 Persen - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Pemerintah Daerah (Pemda) berkomitmen untuk gencar mengembangkan sektor pariwisata guna memacu pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen, lantaran sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang mempunyai kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tercatat pada kuartal III 2024, sektor pariwisata berkontribusi sebesar 4,01 persen pada produk domestik bruto (PDB), di mana nomor tersebut meningkat sebesar 0,11 persen dibandingkan tahun 2023.
“Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Itu menjadikan tanggung jawab bagi kita semua,” ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Lewat Rapat Koordinasi Isu Strategis Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Kantor Gubernur DIY pada Rabu (5/2), Pemerintah menghimpun beragam hambatan dan masukan guna merumuskan langkah yang perlu diambil Pemerintah untuk mendukung pengembangan wisata di daerah.
Lebih lanjut, Haryomengutarakan bahwa sebelumnya Indonesia pernah menyentuh pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen yang dicapai dengan memanfaatkan kekayaan komoditas seperti sawit, batubara, hingga minyak bumi dan gas.
Untuk itu, guna mencapai kembali sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut, saat ini Pemerintah terus melakukan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, mendorong ekonomi digital, serta didukung dengan mendorong sektor pariwisata.
Menurut dia, sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi salah satu penyumbang meningkatnya pertumbuhan ekonomi, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga mempunyai sejumlah lokasi wisata yang menarik.
Dalam kesempatan tersebut, Pemda, perwakilan pengelola destinasi wisata, dan perwakilan asosiasi menyambut baik upaya dalam menghimpun beragam masukan untuk sektor pariwisata.
Sejumlah angan perbaikan disampaikan mulai dari pengembangan wilayah dan prasarana pendukung, pengembangan transportasi publik untuk memudahkan akses dan mengurangi nilai untuk menjangkau destinasi wisata, mengembangkan produk-produk wisata agar lebih variatif untuk mengoptimalkan shopping (spending) wisatawan, hingga peningkatan kualitas dari destinasi wisata.
Menutup diskusi, Haryo menyoroti beberapa rumor strategis mengenai sektor pariwisata yang perlu untuk segera diakselerasi seperti mendorong peningkatan kunjungan untuk wisata nusantara, rumor aksesibilitas mengenai potongan nilai tiket perjalanan yang bakal didorong saat Hari Raya Idulfitri, peningkatan kualitas pariwisata, serta mendorong sejumlah kebijakan di bawah Kemenko Perekonomian untuk dapat kian mengakomodir sektor pariwisata seperti pembiayaan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga training bagi SDM tenaga kerja.
“Kuantitas pariwisata memang penting, namun memang saya setuju bahwa kualitas lebih penting, sehingga perlu menjadi perhatian berbareng mengenai pariwisata berbobot dan berkelanjutan. Kami sangat terbuka terhadap kajian-kajian lain, menimbang bahwa kami merupakan induk baru di sektor pariwisata,” ucap Haryo.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: