Sedangkan melalui Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) sebesar Rp639 miliar.
Bandarlampung (BERITAJA.COM) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mencatat penyaluran pembiayaan syariah di wilayah ini melalui Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar Rp3,93 triliun selama tahun 2022.
"Sedangkan melalui Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) sebesar Rp639 miliar," kata Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebut secara year on year (yoy), penyaluran pembiayaan BUS/UUS meningkat sebesar Rp667 miliar alias sebesar 20,42 persen, dan melalui BPRS meningkat sebesar Rp94 miliar alias sebesar 16,08 persen.
Menurutnya, pembiayaan nan meningkat signifikan perlu diiringi dengan penguatan ekosistem ekonomi syariah nan terdiri dari industri halal, jasa finansial syariah, finansial sosial Islam dan sektor religius.
Kepala OJK Provinsi Lampung itu menjelaskan aktivitas ekonomi dengan transaksi finansial syariah diyakini bisa mengakselerasi pengembangan perbankan syariah ke depan serta menjadikan jasa dan produk finansial syariah sebagai kebutuhan dalam melakukan aktivitas ekonomi.
Hal ini, katanya lagi, menjadi semakin kuat dengan keterlibatan beragam kelembagaan nan telah terbentuk di Lampung, antara lain Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Bank Wakaf Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Kemudian, Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), dan lembaga-lembaga amil zakat, infak, dan infak serta wakaf (ZISWAF).
Pihaknya juga bakal terus mendukung pengembangan ekonomi dan finansial syariah, melalui peningkatan keahlian pembiayaan syariah dan mendorong sinergi ekosistem ekonomi syariah serta penguatan identitas perbankan syariah.
Selain itu, masyarakat juga perlu didorong tingkat literasi dan inklusi finansial syariah lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa finansial syariah.
“Kinerja nan telah dicapai pada tahun 2022, hendaknya menjadi bahan pertimbangan dan pemacu bagi semua pihak untuk mendapatkan hasil nan lebih baik di masa mendatang," katanya pula.
Pada sisi lain, dia melanjutkan, pemerintah bakal menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka bumi sebagaimana visi
Pemerintah Indonesia di Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 dan perbankan syariah nan resilient, berkekuatan saing dan berkontribusi terhadap perekonomian.
"Komitmen Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 kudu kita dukung dengan langkah bekerja lebih keras lagi, terutama dalam mengembangkan sektor finansial syariah baik secara nasional maupun di Provinsi Lampung," kata Bambang pula.
Berita lain dengan Judul: BSI: Penjualan saham BUS bakal tambah modal BPD hingga Rp9 triliun
Berita lain dengan Judul: Maybank: Porsi aset perbankan syariah di Indonesia perlu ditingkatkan
Agus Wira Sukarta
Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023