Surabaya (BERITAJA.COM) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan 16.320 Saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang Pemiu 2024.
"Saksi kudu militan dan loyal kepada PDI Perjuangan. Harus berdedikasi, punya daya juang tinggi, dan mengerti tata patokan kepemiluan di tingkat TPS," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin.
Penegasan itu disampaikan Adi di depan jejeran kader dan pengurus PDIP tingkat kecamatan dan kelurahan, juga organisasi sayap PDIP saat Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) PDIP di Gedung Wanita, Surabaya, Minggu (5/3) malam.
Rakorcab dihadiri Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana, Wakil Sekretaris Jordan Bataragoa, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Selain itu ketua dan personil Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya, dan DPRD Jawa Timur.
Menurut Adi, kader-kader PDIP Surabaya semakin memantapkan diri untuk menyongsong Pemilu 14 Februari 2024, salah satunya dengan mempersiapkan saksi sejak awal sebaik mungkin. Sebanyak 16.320 orang saksi bakal direkrut dan ditugaskan untuk menjaga 8.160 TPS
"Kompetensi saksi PDI Perjuangan menjadi kunci kerja finishing untuk memenangkan Pemilu 2024. Seluruh kerja keras kader-kader banteng selama ini, tiap hari tiada henti turun ke masyarakat, adalah mengamankan bunyi di TPS. Jangan sampai satu bunyi pun pemilih PDI Perjuangan nan hilang. Mari jaga sebaik mungkin," kata Adi, nan juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
"Mari kawal Pemilu nan demokratis, luber dan jurdil. Agar kewenangan politik penduduk masyarakat nan dijamin konstitusi dapat difasilitasi dengan sebaik-baiknya pada pesta kerakyatan nanti," kata dia.
Untuk itu, lanjut dia, PDIP Surabaya memastikan untuk memberi training bagi seluruh saksi agar bisa bekerja dengan kompetensi nan memadai. "Kami bakal latih semua saksi TPS mengenai standar kepemiluan. Juga menggembleng loyalitas, dedikasi dan daya juang serta militansi para saksi," kata Adi.
Adi menegaskan, PDIP Surabaya sama sekali tidak menghiraukan isu-isu penundaan Pemilu lantaran petunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sangat jelas, bahwa seluruh kader-kader banteng kudu mempersiapkan barisan, solid dan bergerak, untuk mencetak kemenangan tiga kali berturut-turut namalain hatrick.
"Sesuai konstitusi UUD 1945, bahwa Pemilu digelar 5 tahun sekali. Kami taati konstitusi, tidak argumen untuk menunda Pemilu. Pemilu kudu tetap digelar 2024," kata Adi.
Selain itu, kata dia, tahapan Pemilu juga terus dijalankan oleh KPU selaku penyelenggara, sekalipun ada keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat nan memerintahkan KPU menunda Pemilu tahun 2025.
Faktanya, saat ini sedang dilakukan coklit alias pencocokan dan penelitian pemilih oleh petugas Pantarlih nan dibentuk KPU di seluruh rumah penduduk.
"Kader-kader PDI Perjuangan Surabaya holopis kuntul baris, terus bergerak dan menjaga kesolidan menyongsong Pemilu 14 Februari 2024. Hanya dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin bakal memenangkan Pemilu dengan bunyi nan meyakinkan," kata Adi.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023