Trending

Pasien Pascastroke Disarankan Terapkan Pola Makan Dash - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono (RSPON) Anggita Marlida Septiani, S.Gz menyarankan pasien pascastroke menerapkan pola makan dengan gizi seimbang lewat pola diet Dietary Approaches to Stop Hypertensuin (DASH).

“Kalau di kita mampudigunakan namanya DASH diet. DASH diet itu adalah diet untuk mencegah terjadinya hipertensi gitu," ujar Anggita dalam webinar yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan paparannya, komposisi dalam diet DASH didominasi serat yang berasal sayur dan buah-buahan, produk susu rendah lemak, kacang alias biji-bijian serta protein berupa ikan dan unggas lainnya.

Pasien pascastroke disarankan makan hingga tiga kali porsi sayur alias maksimal empat hingga lima porsi yang memadai dalam sehari.

Baca juga: Diet MIND mamputingkatkan kesehatan otak bagi lansia

“Jadi jika sehari ini kan makan tiga kali ya. Berarti makan sayurnya tiga kali dong. Terus jangan sampai asal ada sayur, misalkan bubur alias nasi tim separuh dari piring sayurnya hanya dua sendok makan misalkan gitu. Tidak begitu ya ibu-ibu,” sebagaimana disebutkan lagi.

Bila pasien mengalami gangguan oromotor alias bagian mulut, tekstur makanan dapat dimodifikasi namun dengan tidak melupakan protein seperti ayam, ikan, tahu, tempe dan daging serta dari sayur maupun buah.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan lemak, menu makan tetap diperbolehkan menggunakan lemak, misalnya menggunakan minyak goreng untuk menumis. Ia juga menyarankan agar pasien membatasi konsumsi natrium alias garam, termasuk makanan olahan yang tinggi garam serta jeroan.

Baca juga: Pakar sebut konsumsi makanan seimbang kunci musuh obesitas

“Misalkan jeroan itu kan ada kandungan natriumnya tinggi ya. Nugget, sosis, kornet apalagi sarden. Makanan-makanan olahan yang dikalengkan kemudian banyak pengawetnya, itu pasti natrium tinggi. Jadi perlu dibatasi,” Anggita mengingatkan.

Karbohidrat berupa beras putih, beras merah, beras cokelat, kentang dan ubi juga tetap diperbolehkan untuk dikonsumsi dengan tetap memperhatikan porsi makan.

Camilan seperti biskuit alias crackers pada kondisi di perjalanan tetap boleh dikonsumsi, namun tidak boleh terlalu sering dan tidak terlalu banyak. Ia juga merekomendasikan penggunaan ramuan penyedap dalam masakan dapat dikurangi dengan meningkatkan komposisi ramuan dan rempah-rempah masakan sehingga mampumeningkatkan aroma masakan.

Baca juga: Pilihan makanan dan minuman berpengaruh pada akibat kanker usus

Cara memasak bahan makanan juga dapat dilakukan dengan memanggang dan mengukus, namun bukan berfaedah tidak diperbolehkan sama sekali menggoreng bahan pangan.

“Jangan sampai pagi, siang, sore dari Senin sampai Minggu makannya digoreng semua,” pesan Ahli Gizi Anggita.

Baca juga: Kebiasaan sarapan sehat berasosiasi dengan penuaan yang sehat

Baca juga: Perhatikan pilihan makanan agar terhindar dari akibat kanker


Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!