Jakarta (BERITAJA.COM) - Para panglima pasukan Ukraina pada Senin sepakat memperkuat posisi dan mempertahankan Bakhmut dari Rusia, nan berupaya mati-matian merebut kota di Ukraina timur itu.
Dalam rapat rutin berbareng para panglima itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendiskusikan situasi di Bakhmut berbareng panglima angkatan bersenjata Valeriy Zaluzhnyy dan panglima operasi Oleksandr Syrsky.
Syrsky belum lama ini menemui para prajurit Ukraina nan tengah mempertahankan Bakhmut.
"Para panglima membahas langkah lebih jauh di Bakhmut dan mendukung agar operasi pertahanan di sana diteruskan," kata Zelenskyy dalam pernyataan tertulis nan dikeluarkan kantornya seperti dilaporkan laman Politico, Senin.
Selain itu, para peserta rapat itu juga membahas pasokan senjata dan perlengkapan perang serta penyalurannya untuk operasi di Bakhmut tersebut.
Menurut lembaga pemikiran (think tank) pertahanan Amerika Serikat, Study of War, pasukan Ukraina sedang mundur secara berjenjang dari Bakhmut sembari terus memerangi pasukan Rusia nan terus merangsek masuk kota ini.
"Para bloger militer Rusia juga sudah menurunkan ekspektasi keahlian pasukan Rusia dalam meluncurkan ofensif baru, nan artinya itu bisa berpuncak kepada apakah pasukan Rusia betul-betul hendak menguasai Bakhmut alias tidak," tulis Study of War.
Menurut lembaga nan rutin menganalisis perkembangan di medan perang Ukraina itu, jika pasukan Rusia sukses menguasai Bakhmut, maka mereka bakal berupaya terus merangsek ke barat untuk merebut Kostyantynivka alias Slovyansk.
Namun demikian, pasukan Rusia diperkirakan telah kekurangan personel dan amunisi lantaran terkuras oleh pertempuran merebut Bakhmut selama berbulan-bulan.
Sementara itu, pendiri sekaligus pemimpin pasukan tentara penghasilan Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, pada Jumat pekan lampau menyatakan pasukannya praktis telah mengepung Bakhmut.
Namun, dua hari kemudian Prigozhin mengeluh lantaran amunisi nan dijanjikan militer Rusia untuk Wagner Group rupanya belum dikirim.
"Saat ini, kami hanya bisa menduga-dua alasannya, apa lantaran birokrasi alias pengkhianatan," kata Prigozhin pada Minggu melalui Telegram seperti dilaporkan oleh Reuters.
Berita lain dengan Judul: Bos tentara penghasilan Wagner Group kembali kritik ketua militer Rusia
Berita lain dengan Judul: Grup Wagner ingatkan garis depan bakal runtuh jika mundur dari Bakhmut
Berita lain dengan Judul: Zelenskyy berjanji pertahankan Bakhmut dari serangan Rusia