Panduan Lengkap Merawat Kesehatan Mental Di Era Digital: Dari Who Hingga Google Health - Beritaja.com

Photo by Marcel StrauĂŸ on Unsplash
D
i tengah cepatnya arus informasi digital dan tuntutan hidup modern, menjaga kesehatan mental menjadi prioritas yang tidak bisa lagi diabaikan.
Data dari World Health Organization (WHO) pada Oktober 2022 menyebutkan bahwa lebih dari 1 miliar orang di dunia hidup dengan gangguan kesehatan mental, dengan depresi dan kecemasan menjadi dua kondisi paling umum.
Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 6,1% penduduk mengalami gangguan mental emosional.
Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental bukan lagi isu pribadi, tetapi telah menjadi masalah sosial global yang perlu penanganan serius dan strategis.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek kesehatan mental, mulai dari definisi, penyebab, cara pencegahan, hingga bagaimana peran teknologi dan perusahaan besar seperti Google, Apple, bahkan tokoh publik seperti Lady Gaga, mulai ambil bagian dalam kampanye kesadaran mental global.
Apa Itu Kesehatan Mental dan Mengapa Penting?
Kesehatan mental merujuk pada kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang yang memengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik mampu menghadapi stres, menjalin hubungan sosial dengan baik, serta produktif dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, banyak orang masih menganggap isu mental health sebagai hal tabu. Ini yang menyebabkan banyak penderita tidak mencari bantuan hingga kondisinya memburuk. Kampanye-kampanye seperti #BellLetsTalk oleh Bell Canada, dan #MentalHealthAwareness di Instagram sejak tahun 2016, telah membantu mengangkat topik ini ke permukaan.
Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Faktor Biologis: Ketidakseimbangan kimia otak (neurotransmitter), genetika, atau kondisi medis tertentu seperti gangguan tiroid.
- Faktor Psikologis: Trauma masa kecil, kehilangan orang terkasih, pengalaman bullying, atau stres kronis.
- Faktor Sosial: Isolasi sosial, tekanan pekerjaan, cyberbullying, dan bahkan paparan media sosial yang berlebihan.
Sejak kemunculan TikTok dan meningkatnya penggunaan media sosial setelah pandemi COVID-19 (2020), laporan mengenai gangguan kecemasan pada remaja meningkat tajam. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School pada Februari 2023 menunjukkan bahwa penggunaan media sosial lebih dari 3 jam sehari berisiko meningkatkan depresi hingga 27%.
Tanda-Tanda Umum Gangguan Kesehatan Mental
Penting untuk mengenali gejala awal gangguan mental agar bisa ditangani sejak dini. Beberapa tanda-tanda umum meliputi:
- Perubahan mood yang ekstrem
- Perasaan cemas atau takut berlebihan
- Penurunan motivasi atau energi
- Ketidakmampuan berkonsentrasi
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan)
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut lebih dari dua minggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater profesional.
Peran Teknologi dan Perusahaan Global dalam Kesehatan Mental
Menariknya, banyak perusahaan teknologi mulai menyadari pentingnya kesehatan mental bagi pengguna mereka. Berikut beberapa contohnya:
1. Google Health
Pada Mei 2021, Google meluncurkan fitur pencarian terkait depresi dan kecemasan yang langsung menghubungkan pengguna ke sumber daya profesional dan informasi dari National Alliance on Mental Illness (NAMI) dan Mayo Clinic. Ini adalah bagian dari inisiatif besar Google Health untuk menjadikan pencarian internet sebagai alat bantu kesehatan.
2. Apple dan Fitur Mindfulness
Melalui pembaruan sistem operasi iOS 17 yang dirilis pada September 2023, Apple menambahkan fitur Mental Wellbeing Tracking di aplikasi Health. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencatat emosi harian dan memberikan insight tentang pola mood, lengkap dengan saran berbasis data.
3. Headspace dan Calm: Aplikasi Meditasi Populer
Aplikasi seperti Headspace dan Calm mengalami lonjakan pengguna sejak pandemi. Bahkan, Calm menggandeng artis seperti Matthew McConaughey dan Harry Styles untuk membacakan cerita tidur guna membantu pengguna mengatasi insomnia.
Tokoh-Tokoh Dunia yang Peduli Kesehatan Mental
Banyak figur publik yang turut menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan mental:
- Lady Gaga, melalui yayasan Born This Way Foundation, aktif mempromosikan edukasi mental health di sekolah-sekolah di Amerika.
- Prince Harry dan Meghan Markle meluncurkan serial dokumenter The Me You Can’t See di Apple TV+ (2021), bekerja sama dengan Oprah Winfrey untuk membuka percakapan publik tentang trauma dan pemulihan.
- Ariana Grande bekerja sama dengan BetterHelp pada 2022, menyediakan layanan terapi gratis untuk ribuan penggemarnya.
Keterlibatan publik figur ini sangat penting karena membantu menghapus stigma dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Secara Mandiri
Berikut beberapa langkah praktis yang dapat Anda lakukan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mental:
- Tidur yang Cukup – Minimal 7–8 jam per malam.
- Olahraga Rutin – 30 menit sehari terbukti menurunkan tingkat stres.
- Meditasi dan Mindfulness – Aplikasi seperti Insight Timer atau Headspace bisa jadi pilihan.
- Kurangi Paparan Media Sosial – Gunakan fitur screen time untuk membatasi waktu.
- Bangun Hubungan Sosial Positif – Luangkan waktu untuk keluarga dan sahabat.
- Menulis Jurnal Harian – Ini membantu mengurai emosi dan menyadari pola pikiran negatif.
- Konsultasi Profesional – Jangan ragu untuk menemui psikolog atau psikiater.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Mencari bantuan profesional bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian. Jika Anda merasa:
- Tidak bisa menjalani rutinitas normal,
- Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri,
- Atau merasa sangat kesepian dan tidak berdaya,
- Maka segera hubungi tenaga profesional. Di Indonesia, Anda bisa menghubungi layanan seperti:
- Sejiwa (Layanan Kementerian Kesehatan RI)
- Pijar Psikologi
- KALM Indonesia
- Biro Psikologi Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada
Kesimpulan
Kesehatan mental adalah pondasi utama dalam menjalani kehidupan yang sehat, produktif, dan bahagia. Di tengah dunia yang terus berubah, terutama pasca pandemi dan dalam era digital yang serba cepat, penting untuk mengenali tanda-tanda gangguan mental dan mengambil langkah preventif.
Perusahaan teknologi, tokoh publik, serta kampanye global kini turut membantu menjadikan isu ini sebagai perhatian bersama. Namun, pada akhirnya, keputusan untuk menjaga dan merawat mental kita tetap ada di tangan masing-masing individu.
Baca juga: 7 aktivitas untuk meredakan stres dengan mudah dan sederhana