Pakar Sebut Penyesuaian Tarif Air Di Jakarta Tak Bisa Dihindari - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Pakar Bioteknologi Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Firdaus Ali mengatakan bahwa penyesuaian tarif air di Jakarta menjadi langkah yang tak terhindarkan untuk memastikan kelangsungan penyediaan air bersih di wilayah itu.
Firdaus di Jakarta, Kamis, mengatakan, bahwa cakupan jasa air minum perpipaan di Jakarta baru mencapai 44 persen, sehingga butuh investasi besar agar cakupan jasa air mampumencapai 100 persen.
Pendiri dan Ketua Indonesia Water Institut itu mengingatkan bahwa penyesuaian tarif perlu difokuskan pada sektor komersial dan industri, yang selama ini menikmati tarif air yang relatif rendah.
Baca juga: Akademisi: Kebijakan penyesuaian tarif air di Jakarta layak diterapkan
Menurut dia, tarif untuk sektor komersial mampudinaikkan hingga tiga kali lipat demi mengurangi ketimpangan dalam pengedaran air.
"Kenaikan tarif itu kepada yang komersial ke atas. Kalau perlu naik tiga kali lipat lantaran selama ini mereka menikmati air dengan nilai yang murah," kata dia yang juga turut menyusun visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno.
Selain itu, Firdaus menekankan pentingnya menurunkan tingkat kebocoran air yang mencapai 47 persen. Dengan upaya maksimal, dia berambisi kebocoran tersebut mampusegera dikurangi.
Upaya itu juga menjadi salah satu langkah krusial dalam meningkatkan efisiensi pengedaran air di Jakarta.
"PAM Jaya mesti kita selamatkan. Tingkat kebocoran yang 47 persen dengan segala langkah mesti kita turunkan secepat mungkin," ujarnya.
Baca juga: Penyesuaian tarif air PAM dinilai sudah tepat
Firdaus juga menyoroti pentingnya penemuan dalam sektor penyediaan air, termasuk pemanfaatan tambahan kapabilitas air dari sumber baru, seperti dari SPAM Jatiluhur I yang baru saja diperoleh. Dengan adanya pasokan tambahan, dia berambisi pelayanan air minum di Jakarta mampuditingkatkan lebih cepat.
Mengenai penggunaan air tanah dalam yang tetap terjadi di Jakarta, Firdaus mengatakan keprihatinannya meskipun izin sudah ada untuk melarangnya.
Dia beranggapan jika pengambilan air tanah dalam tidak dikendalikan, maka akibatnya bakal semakin memperburuk kondisi lingkungan, seperti penurunan permukaan tanah dan krisis air yang kian ppetunjuk.
"Air tanah dalam ini mesti dilarang, jika perlu ditembak meninggal orang yang mengambil air tanah dalam. Jakarta tenggelam lantaran rob, Jakarta kemudian banjir, dan juga Jakarta sepanjang tahun krisis air, kekurangan air. Kita tidak mau biaya sosial ekonominya jauh lebih mahal," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Firdaus juga mengatakan upayanya untuk mendorong percepatan jasa air minum perpipaan dengan beragam kebijakan, salah satunya dengan percepatan program yang ada di bawah petunjuk presiden.
Baca juga: Penyesuaian tarif baru PAM Jaya untuk tingkatkan pelayanan
Penyesuaian tarif dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, tambah dia, adalah langkah krusial untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi Jakarta dalam perihal penyediaan air bersih dan pengelolaan lingkungan hidup.
Sebelumnya, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, penyesuaian tarif air telah merujuk pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 tahun 2024 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya.
Selain terus melakukan pembangunan prasarana jaringan perpipaan, Arief mengatakan, kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya PAM Jaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pemenuhan air minum pada 2030.
Tidak hanya itu, kombinasi penerapan teknologi inovatif, disiplin operasional, hingga kerja sama sinergis juga dilakukan demi terwujudnya 100 persen cakupan air minum bagi seluruh penduduk Jakarta. Penerapan tarif baru merupakan upaya untuk mewujudkan pemenuhan air minum secara setara bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta.
“PAM Jaya berkomitmen memberikan jasa yang lebih baik, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Jakarta secara menyeluruh," katanya.
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: