Jakarta (BERITAJA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut subsidi kembang yang disediakan pemerintah untuk skema angsuran investasi padat karya dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan industri dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dengan adanya support dari pemerintah untuk penyediaan biaya yang lebih murah, diharapkan sektor-sektor padat karya tersebut dapat meningkatkan akses pembiayaan dan mengurangi biaya dana, sehingga dapat lebih mengoptimalisasi alias apalagi memperluas kapabilitas produksi dan meningkatkan daya saing,
"Pada akhirnya, dapat mendorong pertumbuhan industri di Indonesia dan sekaligus penyerapan tenaga kerja baru maupun mencegah terjadinya PHK," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Jakarta, Senin.
OJK menyambut baik program-program dan insentif dari pemerintah untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan kredit, termasuk melalui subsidi suku bunga.
Secara umum, berasas info November 2024, angsuran kepada industri pengolahan tetap tumbuh positif hingga 8,68 persen year on year (yoy), meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dian menuturkan pertumbuhan penyaluran angsuran kepada industri yang berkarakter padat karya tergolong cukup beragam. Sebagai gambaran, angsuran kepada industri makanan, minuman dan tembakau tumbuh tinggi, didukung oleh permintaan angsuran yang tetap kuat.
Baca juga: OJK: Kredit perbankan tumbuh 10,79 persen pada November 2024
Di sisi lain, angsuran kepada subsektor tekstil dan busana jadi tetap tumbuh lemah, meskipun sudah sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga angsuran kepada sektor bangunan yang tetap tergolong stagnan, meskipun sudah tumbuh positif dibandingkan tahun lalu.
Penyaluran angsuran konsumtif yang mengenai sektor padat karya ialah angsuran kepemilikan rumah (properti) tetap tergolong kuat, terlihat dari pertumbuhannya pada November 2024 sebesar 10,38 persen (yoy).
Namun demikian, pertumbuhan angsuran kepemilikan properti tersebut didorong oleh kepemilikan rumah jenis 22 ke atas, sedangkan rumah tinggal sampai dengan jenis 21 mengalami penurunan, yang mencerminkan pelemahan permintaan di masyarakat menengah ke bawah.
Penyediaan angsuran alias pembiayaan tentunya bakal tetap berjuntai pada permintaan angsuran di masyarakat. Permintaan angsuran untuk upaya utamanya manufaktur, juga sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi, kebijakan moneter dunia dan domestik, daya beli masyarakat, serta kesempatan pasar untuk ekspansi usaha.
Untuk itu, upaya untuk meningkatkan industri di Indonesia tidak hanya dapat dilakukan melalui penyediaan biaya perbankan, namun juga mesti didukung oleh beragam aspek lain seperti support sumber daya manusia, infrastruktur, kepastian hukum, serta transparansi perizinan dan kemudahan berinvestasi.
Baca juga: OJK mendukung program pinjaman unik bagi pekerja migran Indonesia
Baca juga: OJK terbitkan patokan tentang pemeringkat angsuran alternatif
Baca juga: OJK: Penyaluran angsuran capai Rp336 miliar untuk industri kopi Sumsel
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan