Ojk: Rpojk Umkm Sudah Selesai, Tinggal Konsultasi Dengan Dpr - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)mengutarakan bahwa draf Rancangan Peraturan OJK tentang Akses Pembiayaan kepada UMKM sebenarnya sudah selesai disusun, namun tetap memerlukan konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ini bakal ada konsultasi dan kemudian bakal kita keluarkan (POJK tentang UMKM)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae pada konvensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 di Jakarta, Selasa.

Menurut Dian, RPOJK ini mempunyai substansi yang terbaru dan komprehensif dengan tujuan meningkatkan akselerasi pertumbuhan upaya mikro, mini dan menengah (UMKM) ke depan.

Proses akselerasi ini bakal meliputi semua siklus pemberian kredit, mulai dari perencanaan, penilaian, hingga evaluasi, termasuk tentang gimana penggunaan teknologi info dan sebagainya.

Dengan diterbitkannya peraturan tersebut dalam waktu dekat, Dian berambisi UMKM bakal tumbuh dengan lebih baik. Tak hanya itu, yang lebih penting, ialah mengarahankan pertumbuhan UMKM secara sehat.

Baca juga: OJK sedang finalisasi RPOJK baru tentang konglomerasi keuangan

Oleh karena itu, tambah Dian, faktor-faktor lain, seperti efisiensi dan pendampingan, juga masuk rumusan peraturan ini.

Untuk tahun ini, sasaran penyaluran angsuran UMKM telah dimasukkan rencana upaya bank (RBB) setiap bank. Pencapaian sasaran tersebut nantinya bakal dievaluasi secara berkala antara bank berbareng dengan OJK.

Merujuk RBB yang disampaikan kepada OJK, Dian menambahkan bahwa sasaran pertumbuhan angsuran UMKM berada pada kisaran 9 persen.

Berdasarkan catatan OJK, angsuran UMKM oleh perbankan tumbuh sebesar 3,37 persen year on year (yoy) pada Desember 2024. Pertumbuhan angsuran UMKM itu sedikit lebih rendah andaikan dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,02 persen yoy.

"Terkait dengan penurunan angsuran UMKM ini, saya kira memang ini mengingat tidak semua recovery itu sama tingkatannya di beragam sektor (bidang UMKM)," kata Dian.

Baca juga: OJK sedang finalisasi RPOJK tentang tata kelola BPR dan BPRS

Pada kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregarmengutarakan bahwa support sektor jasa finansial kepada UMKM mesti dilihat secara menyeluruh, tidak hanya dari besaran penyaluran angsuran oleh perbankan.

Hal ini mengingat bahwa OJK juga mencatat adanya pertumbuhan yang besar pada industri pinjaman daring serta produk buy now pay later perbankan maupun perusahaan pembiayaan yang tumbuh double digit.

Selain itu, terdapat pembiayaan untuk perusahaan menengah mini dengan securities crowdfunding.

"Di lain sisi, masyarakat dan juga untuk konsumen, khususnya dari masing-masing produk keuangan, itu diberikan pemahaman lebih baik dalam proses edukasi dan literasi finansial sehingga pemanfaatannya betul-betul dimaksudkan untuk kebutuhan yang dimiliki oleh UMKM dimaksud," kata Mahendra.

Baca juga: OJK tambah kriteria konglomerasi finansial di RPOJK baru

Baca juga: OJK sedang siapkan RPOJK tentang perlindungan konsumen dan masyarakat

Editor: Yani
Copyright © BERITAJA 2025