Harga perdana saham NSSS ini sebesar Rp127 per lembar. Itu berfaedah biaya nan kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar
Jakarta (BERITAJA.COM) - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (kode saham: NSSS) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, dengan sukses meraih biaya hasil penawaran umum senilai Rp453,1 miliar.
"Harga perdana saham NSSS ini sebesar Rp127 per lembar. Itu berfaedah biaya nan kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar," ujar Presiden Direktur NSSS Teguh Patriawan di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat.
Teguh menjelaskan perseroan menawarkan sebanyak 3,5 lembar miliar saham alias 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan nilai penawaran Rp127 setiap saham dan mencatatkan oversubscribed sekitar 13,9 kali.
Teguh mengungkapkan biaya hasil IPO bakal digunakan untuk membiayai pembangunan akomodasi produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak, dimana biaya tersebut bakal disalurkan melalui sistem penyertaan modal.
Dia melanjutkan PT Borneo Sawit Perdana (BSP) adalah salah satu anak upaya nan bakal menerima suntikan biaya hasil IPO, dimana sekitar 33 persen untuk shopping modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) dan berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, serta akomodasi pendukungnya.
Kemudian, sekitar 9,4 persen untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical alias bahan kimia pertanian.
Lebih lanjut, anak upaya PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga bakal mendapat suntikan biaya hasil IPO, sekitar 47 persen untuk shopping modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit.
Dari jumlah tersebut, 15 persen di antaranya bakal dipakai untuk pembebasan lahan seluas 6.831 ha agar berstatus kewenangan guna upaya (HGU), serta sisa anggaran bakal dipakai untuk proses pembibitan hingga pemupukan selama periode belum menghasilkan.
Kemudian, sekitar 10,6 persen biaya hasil IPO bakal disalurkan kepada PT Prasetya Mitra Muda untuk pemenuhan modal kerja PMM dalam pembelian pupuk dan agrokimia alias bahan kimia pertanian.
“Dana nan diperoleh perseroan dari hasil penyelenggaraan waran seri I seluruhnya bakal digunakan untuk shopping modal ke entitas anak dengan sistem penyertaan modal,” ujar Teguh.
NSSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I, alias sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan.
Setiap pemegang dua saham baru berkuasa memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berkuasa membeli satu saham baru dengan nilai penyelenggaraan sebesar Rp190 per saham.
Sebagai informasi, BEI mencatat hingga 3 Maret 2023 telah terdapat 23 perusahaan nan mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan biaya dihimpun mencapai Rp11,2 triliun, dan terdapat 33 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Berita lain dengan Judul: Nusantara Sawit Sejahtera segera IPO, nilai awal Rp122-Rp190 per saham
Berita lain dengan Judul: BEI: 45 perusahaan siap catatkan saham incar biaya Rp49,5 triliun
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023