Trending

Nlr Gelar Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Disabilitas - Beritaja

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
...Isu anak, disabilitas, dan kusta menjadi titik konsentrasi dalam penelitian ini. Temuan dari riset ini diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan pemerintah daerah, sehingga mampumemperkuat ketahanan organisasi terhadap akibat perubahan iklim, j

Ternate (BERITAJA) - NLR Indonesia, bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Disabilitas Makugawene (IKDM) Kota Ternate dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menggelar Focus Group Discussion (FGD) berjudul kajian akibat perubahan suasana terhadap anak dan remaja dengan disabilitas.

Ketua IKDM Kota Ternate, Risal Assor di Ternate, Kamis, (6/2) mengatakan, kajian ini menunjukkan bahwa suara dan kebutuhan penyandang disabilitas mulai diperhatikan dalam kebijakan publik, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

"Kami sangat senang dengan adanya kerjasama ini. Ini membuktikan bahwa hak-hak penyandang disabilitas mulai diperhitungkan dalam kebijakan yang lebih luas, termasuk dalam mitigasi akibat perubahan iklim," katanya.

Di samping itu, kajian akibat perubahan suasana terhadap disabilitas, termasuk yang mengalami Kusta berjalan di Aula Kantor Walikota Ternate ini dihadiri oleh perwakilan dari 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta sejumlah LSM yang bergerak di bagian perubahan iklim, anak dan remaja, disabilitas, serta kusta.

FGD ini merupakan bagian dari penelitian komprehensif NLR Indonesia untuk memahami gimana perubahan suasana mempengaruhi golongan rentan, khususnya anak-anak dan remaja penyandang disabilitas, termasuk mereka yang mengalami kusta. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, survei, wawancara dengan pemangku kepentingan, obrolan terfokus, serta observasi lapangan di wilayah terakibat.

Walikota Ternate, Muhammad Tauhid Soleman menegaskan komitmen pemerintah wilayah dalam menciptakan kota yang inklusif dan handal menghadapi perubahan iklim.

"Pemerintah Kota Ternate berkomitmen untuk mewujudkan kota yang inklusif dan berketahanan iklim. Kolaborasi dengan beragam pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil dan akademisi, sangat krusial dalam memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan betul-betul responsif terhadap kebutuhan semua golongan masyarakat, terutama golongan rentan seperti anak-anak dengan disabilitas dan penderita kusta," ujarnya.

Koordinator Anak dan Remaja Disabilitas NLR Indonesia, Fahmi Arizal, menegaskan bahwa organisasi ini tidak hanya konsentrasi pada penanggulangan kusta, tetapi juga memperhatikan akibat perubahan suasana terhadap golongan rentan.

"Penelitian ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan suasana mesti dihadapi dengan pendekatan inklusif. Kita mesti memastikan bahwa tidak ada satu golongan pun yang tertinggal dalam upaya mitigasi dan penyesuaian terhadap perubahan iklim," ungkapnya.

Sebagai periset utama, Ikrom Mustofa, Dosen Teknik Lingkungan UII Yogyakarta, menjelaskan bahwa riset ini bermaksud untuk memahami akibat spesifik perubahan suasana terhadap anak-anak dan remaja dengan disabilitas.

"Isu anak, disabilitas, dan kusta menjadi titik konsentrasi dalam penelitian ini. Temuan dari riset ini diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan pemerintah daerah, sehingga mampumemperkuat ketahanan organisasi terhadap akibat perubahan iklim," jelasnya.

FGD ini menjadi wadah obrolan interaktif antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat sipil, yang sukses mengidentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja dengan disabilitas di Kota Ternate, termasuk akses terhadap jasa dasar, pendidikan, serta perlindungan dari akibat musibah akibat perubahan iklim.

Baca juga: Menteri LH kembali tekankan komitmen Indonesia tangani rumor iklim

Penelitian ini merupakan bagian dari visi besar NLR Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, tanpa stigma dan diskriminasi. Dengan menggunakan pendekatan Tiga Zero – Zero Transmission (Nihil Penularan), Zero Disability (Nihil Disabilitas), dan Zero Exclusion (Nihil Eksklusi) – NLR Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung golongan rentan dalam beragam aspek, termasuk dalam menghadapi perubahan iklim.

Baca juga: Uni Eropa sesalkan keputusan AS hengkang dari Perjanjian Iklim Paris

Pemerintah Kota Ternate, IKDM, dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mendukung penuh penelitian ini, menegaskan bahwa kerjasama multi-pihak adalah kunci dalam membangun kota yang inklusif dan berketahanan iklim.


Editor: Dedy Bernadus Tokan
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Nlr Gelar Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Disabilitas - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!