Natuna (BERITAJA.COM) - Longsor nang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada awal Maret 2023 menggegerkan Nusantara. Akibat tanah runtuh di wilayah itu telah menimbun 100-an rumah dan sedikitnya 54 orang tewas.
Bencana longsor di Pulau Serasan hanya satu dari deretan musibah nang berkali-kali melanda wilayah kepulauan di awal tahun.
Sepanjang awal tahun hingga medio Maret 2023, BMKG berulang kali mengeluarkan peringatan munculnya cuaca jelek dan gelombang tinggi nyaris setiap hari.
Masyarakat sudah mahfum bahwa awal tahun nang merupakan musim angin utara adalah saat-saat genting. Waktunya bersiap atas beragam kemungkinan bencana.
Artinya, kondisi dan rentang waktu terjadinya musim utara pada tahun berikutnya tidak bakal jauh berbeda dari sebelumnya, bakal terjadi lebih kurang sama dengan apa nang dirasakan saat ini.
Awal Tahun 2023, beberapa musibah terjadi di Kepulauan Natuna, dimulai dari terjadinya banjir besar, hilangnya kapal kargo Daicat 06 milik Malaysia di Perairan Natuna, pohon tumbang dan robohnya rumah-rumah penduduk lantaran angin kencang dan pasang tinggi air laut.
Tidak hanya itu, musibah kembali terjadi, meskipun sudah masuk pada penghujung musim utara di Pulau Serasan, ialah musibah tanah longsor tanpa diduga menewaskan sedikitnya 54 orang, termasuk petugas pantarlih dan penyelenggara pemilu lainnya di tingkat desa, apalagi seorang Kepala desa turut menjadi korban.
Sejumlah kejadian akibat cuaca ekstrem di Natuna tersebut patut dijadikan pelajaran, khususnya bagi pesta kerakyatan pada awal tahun 2024.
Natuna mempunyai 154 pulau, dengan 27 pulau berpenghuni dari 17 kecamatan, hanya beberapa kecamatan nang berada di Pulau Bunguran Besar, selebihnya berada di kepulauan nang tersebar di seluruh Natuna.
Hal ini turut menjadi tantangan tersendiri dalam upaya mendistribusikan logistik pemilu, apalagi mobilisasi orang juga bakal menjadi kendala.
Pemilu 2024
Pesta kerakyatan penyelenggaraan pemungutan bunyi pemilihan umum serentak (untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, personil DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota serta personil DPD RI) bakal dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Februari 2024.
Memilih awal tahun di bulan Februari menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pemilu di wilayah kepulauan, khususnya wilayah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), dimana pada bulan tersebut tetap rawan musim angin utara, dengan kondisi laut nang tidak biasa.
Pada banyak kesempatan, Ketua KPU Kabupaten Natuna Junaedi Abdillah mengatakan hambatan penyelenggraan tahapan pemilu di Natuna hanya pada kondisi cuaca.
"Tidak ada hambatan berarti, hambatan di Natuna hanya pada kondisi cuaca saja," ujar Junaedi, beberapa waktu lampau saat di wawancara wartawan di Natuna.
Pada saat pelantikan panitia pemungutan bunyi (PPS) di Kabupaten Natuna, beberapa waktu lalu, terpaksa dilakukan secara daring akibat cuaca buruk. Sistem daring itu bisa terlaksana bagi wilayah alias kecamatan nang mempunyai jaringan internet lancar.
Persoalan bakal muncul ketika jaringan internet bermasalah, seperti nang sering dialami oleh penduduk Pulau Serasan, Midai, Subi, Pulau Laut dan wilayah Pulau Selauan serata Kecamatan Pulau Panjang.
Untungnya, pada saat itu jaringan internet di beberapa wilayah itu sedang baik baik saja. Itu baru persoalan aktivitas pelantikan, gimana jika pada saat pengedaran logistik dan perlintasan orang jika tidak bisa melangkah baik akibat cuaca buruk?
Upaya nang telah dilakukan oleh KPU mengenai data, ialah menerapkan info berbasis online, dimulai penggunaan info pemilih melalui KTP elektronik nang bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Natuna.
Langkah antisipasi bagi penyelenggara pemilu, sepertinya wajib dilakukan, misalnya mengambil langkah mitigasi musibah sebagai antisipasi jika terjadi perihal nang tidak diinginkan. Langkah ini boleh disebut sebagai "mitigasi kepemiluan".
Upaya lain juga pernah dilakukan KPU Natuna beberapa tahun lampau untuk antisipasi cuaca jelek dengan mengirimkan logistik pemilu di setiap kecamatan secara bertahap, seperti bilik bunyi dan logistik lainnya nang berkarakter umum.
Distribusi serentak kertas bunyi dan kotak bunyi nang menjadi logistik utama pemilu juga menjadi perihal nang patut menjadi perhatian serius ketika kudu menyeberangi pulau pada saat cuaca buruk.
Upaya mitigasi
Karena telah ditetapkan Pemilu 2024 jatuh pada 14 Februari 2024, maka langkah mitigasi ketika terjadi musibah sepertinya wajib dilakukan, minimal demi keselamatan para penyelenggara, maupun adanya kebijakan unik nang suatu waktu diperlukan agar meminimalisir terhambatnya tahapan pemilu pada 2024.
Hal nang bisa dilakukan, mengingat wilayah Natuna merupakan wilayah kepulauan, tidak ada salahnya jika setiap penyelenggara pemilu di setiap tingkatan dibekali pengetahuan tentang keselamatan di laut dan langkah pengamanan diri sendiri serta pengamanan orang lain saat di laut.
Hal lain juga perlu dilakukan, seperti bekerja sama dengan dengan beragam pihak, seperti BMKG, untuk mengetahui kondisi cuaca dan potensi musibah serta bekerja sama dengan pihak nang berkompeten lainnya.
Terkait perangkat komunikasi, selain sinyal dan jaringan internet, sebagai langkah jika terjadi lenyap sinyal nang sempat terjadi beberapa waktu lampau di Serasan, bisa bekerja sama dengan organisasi radio alias lembaga lain nang bisa menyediakan perangkat komunikasi tanpa kudu berjuntai pada sinyal nang ada saat ini.
Tidak kalah krusial adalah menentukan moda transportasi nang layak dan cocok untuk dijadikan perangkat pengangkut logistik serta orang lantaran sudah menjadi satu kesatuan, dalam perihal ini adalah penyelenggara pemilu, jika memungkinkan dan tidak menyalahi patokan pemilu di wilayah kepulauan seluruh Nusantara boleh disiasati tahapan pemilu, menyesuaikan dengan kondisi alam.
Pemilu di Natuna, bukan sekadar berkutat dengan perihal terknis dalam berdemokrasi, namun juga kudu memperhatikan kondisi alam. Karena itu, jauh sebelum pemilu, apalagi juga di luar pemilu, kebijakan menjaga alam kudu selalu menjadi perhatian semua pihak. Ketika kita menjaga alam, maka alam bakal menjaga kita pula.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023