adi saya mendengar tiga kali diucapkan lima kebijakan ekonomi biru nan bakal dijalankan oleh kementerian ini, saya berambisi tidak hanya di masa saya saja memimpin, tapi sampai selamanya. Lima perihal itu menjadi kebijakan nan berjangka panjang.
Jakarta (BERITAJA.COM) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa lima kebijakan ekonomi biru nan diusung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan kebijakan berjangka panjang agar bisa memberikan faedah sebesar-besarnya bagi rakyat.
"Tadi saya mendengar tiga kali diucapkan lima kebijakan ekonomi biru nan bakal dijalankan oleh kementerian ini, saya berambisi tidak hanya di masa saya saja memimpin, tapi sampai selamanya. Lima perihal itu menjadi kebijakan nan berjangka panjang," katanya dalam Rapat Kerja Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 2023 nan dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Kelima program ekonomi biru ialah penambahan luas area konservasi laut; penangkapan ikan terukur berbasis kuota; pengembangan budi daya laut, pesisir dan darat nan berkelanjutan; pengelolaan dan pengawasan area pesisir dan pulau-pulau kecil; serta pengelolaan sampah plastik di laut melalui aktivitas partisipasi nelayan.
Berita lain dengan Judul: Menteri Trenggono: penangkapan ikan terukur sudah resmi diundangkan
Menurut Trenggono, kebijakan-kebijakan tersebut bakal mendorong terjaganya area inti kelautan dan perikanan. Kebijakan itu juga bakal mendorong penggunaan teknologi-teknologi canggih untuk menjaga kedaulatan laut nasional.
"Mudah-mudahan sejenak lagi kita bakal ada tambahan 10 kapal nan lebih modern dengan teknologi nan modern nan sekarang sedang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal PSDKP. Lalu kemudian mudah-mudahan ke depan segera juga sudah dirancangkan juga peluncuran nano satelit nan semuanya bisa meng-cover dan bisa terintegrasi apalagi hingga di bawah air nan bisa kita monitor. Dan itu adalah ruang-ruang nan kudu dijaga," katanya.
Ia juga mengingatkan penjagaan ekosistem laut juga saat ini menghadapi tantangan reklamasi nan masif untuk kepentingan pariwisata maupun kepentingan properti alias perumahan. "Semua itu pasti bakal rusak ekologi laut kita dan ini nan kudu dijaga," katanya.
Di sisi lain, Trenggono mengingatkan agar sektor budi daya perikanan juga perlu mendapatkan perhatian lantaran keberadaannya nan tetap tradisional rupanya sangat merusak lingkungan.
"Ini salah satu yg kudu diperhatikan lantaran itu sangat sangat merusak lingkungan. Ada 247.803 hektare di seluruh Indonesia nan sangat tradisional dan itu sangat merusak lingkungan. Itu salah satu kudu ditertibkan," ujarnya.
Berita lain dengan Judul: Trenggono optimis Indonesia juara lima komoditas perikanan strategis
Trenggono menyebut pengembangan budi daya perlu diawasi agar mempunyai sertifikat agar pengelolaannya tidak asal. Hal itu diharapkan bisa mendorong Indonesia menjadi juara di sektor budi daya dalam 20 tahun ke depan.
"Ada lima komoditas, ialah udang, lobster, walaupun tetap agak gramang-gramang tapi saya pikir lobster juga kudu jadi kekuatan kita. Lalu, kepiting, saya rasa kepiting sangat mungkin sekali untuk dilakukan. Kemudian, rumput laut ini menjadi satu komoditas unggulan kita dan nan kelima adalah tilapia," katanya.
Trenggono menyebut nilai pasar tilapia mencapai 13,9 miliar dolar AS sehingga Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan komoditas tersebut.
Terkait pengawasan dan pengelolaan pulau-pulau kecil, dia meminta para mahir di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan bisa bekerja sama dengan Ditjen Pengelolaan Ruang Laut bisa memastikan kegunaan ekologi pulau-pulau mini sebagai kekuatan ekonomi. Sedangkan pembersihan sampah di laut juga merupakan aktivitas nan kudu digencarkan demi menjaga kesehatan laut demi masa depan.
Ade irma Junida
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023