Menteri Pkp: Data Bps Jadi Acuan Bantuan Perumahan Agar Tepat Sasaran - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan info dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai referensi agar tepat sasaran dalam memberikan support perumahan.

"Arahan Presiden sudah jelas soal info terpusat di BPS di bawah supervisi Bappenas. Pesan Presiden satu jangan tidak tepat sasaran. Saya bakal konsekuen menggunakan info dari BPS. Saya bakal mengeluarkan Instruksi Menteri bahwa info yang mesti dipakai dalam pembangunan perumahan dari BPS," kata Ara di Jakarta, Kamis.

Dirinya bakal menggunakan info mengenai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai referensi agar tepat sasaran dalam memberikan support perumahan.

Ara mengatakan, info dari BPS tersebut bakal segera dipergunakan dalam menjalankan beragam program support perumahan untuk MBR.

Baca juga: Menteri PKP minta developer sampaikan biaya pembangunan rumah subsidi

Baca juga: Pemerintah gelar rapat, kebut penyelesaian Data Tunggal Sosial Ekonomi

"Kebutuhan kami hanya satu, kami dalam waktu segera sudah bakal menjalankan program yang memerlukan info seperti FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dan rusun (rumah susun) untuk masyarakat," ujarnya.

Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengarahankan kepada para asosiasi developer perumahan untukmempersiapkan info perkiraan biaya pembangunan rumah subsidi.

Data tersebut dikatakan Ara bakal menjadi salah satu dasar dalam kalkulasi untuk skema baru rumah subsidi ialah rencana perubahan proporsi Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di 2025.

Menurut dia, info biaya pembangunan rumah subsidi tersebut juga dibutuhkan sebagai dasar penetapan nilai rumah subsidi yang lebih tepat.

Ara mengatakan, dalammempersiapkan perubahan kebijakan di sektor perumahan tidak mau ada yang dirugikan, baik itu rakyat, negara, dan pengusaha.

Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025