Trending

Mensos Tegaskan Murid Sekolah Rakyat Tidak Boleh Putus Sekolah  - Beritaja

Sedang Trending 3 hari yang lalu
Sekolah Rakyat bakal dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan para siswa yang nantinya berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat tidak boleh melakukan putus sekolah di tengah jalan.

Untuk memastikan perihal tersebut, dia mengatakan para orang tua alias wali siswa nantinya mesti menandatangani perjanjian yang mewajibkan anak mereka yang telah lulus seleksi calon siswa Sekolah Rakyat untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran sampai dengan selesai dan tidak diperbolehkan putus sekolah.

“Maka itu di dalam syarat ada kelak perjanjian dengan orang tuanya. Salah satunya mereka tidak boleh putus sekolah, mesti mengikuti proses ini. Jadi ada kesediaan dari orang tuanya. Jadi kita juga dampingi orang tuanya,” kata Mensos Saifullah usai aktivitas Buka Bersama Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta pada Jumat.

Perjanjian ini, lanjutnya, dimaksudkan untuk mengantisipasi munculnya kemauan siswa untuk mengakhiri masa studinya di tengah jalan dengan beragam alasan, seperti dorongan orang tua yang meminta untuk kembali bekerja mencari penghasilan.

Ia pun menjelaskan meskipun Sekolah Rakyat bakal berbentuk pondok (boarding school), para orang tua nantinya dapat menjenguk anak mereka kapanpun, sebagaimana arahan Presiden kepada dirinya.

Baca juga: Apa itu Sekolah Rakyat? Simak sasaran, jenjang pendidikan & fasilitas

Baca juga: Mensos dan kepala wilayah di Jateng matangkan rencana Sekolah Rakyat

Oleh lantaran itu, dia mengatakan pihaknya bakal memprioritaskan untuk menyeleksi anak-anak miskin maupun miskin ekstrem yang tinggal di sekitar letak penyelenggaraan Sekolah Rakyat untuk menjadi calon murid.

Sebelumnya pada Selasa (11/3), Mensos mengatakan Sekolah Rakyat nantinya bakal menyediakan pendidikan cuma-cuma berbobot bagi anak-anak dari family miskin dan miskin ekstrem.

Ia menjelaskan pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Oleh lantaran itu, seleksi bakal dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Sekolah Rakyat bakal dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga bakal menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Ia menyebut rekrutmen siswa dan pembimbing direncanakan dimulai pada akhir Maret alias awal April 2025 setelah mendapat persetujuan Presiden.

Ia berambisi Sekolah Rakyat dapat menjadi model pendidikan inklusif yang mampu mengangkat anak-anak dari family miskin keluar dari lingkaran kemiskinan.

Program ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!