Melalui kebijakan ini kami optimistis para produsen semakin tertarik lantaran support ditekankan untuk shopping kendaraan nan mempunyai akomodasi produksi di Tanah Air
Jakarta (BERITAJA.COM) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemberian support alias insentif pembelian kendaraan listrik diharapkan bisa jadi stimulus untuk menarik investasi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) masuk ke Indonesia.
“Melalui kebijakan ini kami optimistis para produsen semakin tertarik lantaran support ditekankan untuk shopping kendaraan nan mempunyai akomodasi produksi di Tanah Air,” katanya dalam konvensi pers di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan nan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program support pembelian kendaraan listrik nan pedoman produksinya dilakukan di dalam negeri diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan nan lebih luas bakal daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Berita lain dengan Judul: Menperin: Bantuan kendaraan listrik diberikan melalui produsen
Di sisi lain, program ini juga bermaksud menarik para produsen kendaraan listrik agar berinvestasi di Tanah Air.
Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai/KBLBB juga diharapkan bisa mendorong keberlanjutan alam dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pengembangan KBLBB di Indonesia, lanjut Menko Luhut, juga sangat berdasar lantaran kesiapan bahan bakunya melimpah.
Hilirisasi bakal komplit jika tercipta industri kendaraan listrik nan bakal menggunakan critical minerals dan industri baterai nan saat ini sedang dibangun. Hal ini bakal mendorong terciptanya lapangan kerja baru, teknologi baru, inovasi, dan meningkatkan pendapatan negara.
“Jika program pemberian insentif melangkah dengan lancar dan mengambil massal terjadi, industri KBLBB di dalam negeri bakal terbentuk dan nilai produknya bakal lebih terjangkau ke depannya,” katanya.
Mulai 20 Maret 2023, pemerintah bakal memberikan support pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebesar Rp7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru dan Rp7 juta per unit untuk konversi 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.
Kemenperin selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) program ini menyiapkan skema support pembelian kendaraan listrik, sehingga diharapkan kebijakan tersebut dapat tepat sasaran.
Produsen KBLBB dalam negeri mendaftarkan jenis kendaraan nan bakal dimasukkan dalam program ini dengan ketentuan telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Kemudian, lembaga verifikasi bakal melakukan verifikasi terhadap Vehicle Identification Number (VIN) nan disesuaikan dengan TKDN. Selanjutnya, dilakukan pendataan melalui dealership dan berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengenai proses verifikasi. Setelahnya, bank Himbara melakukan pembayaran penggantian kepada produsen.
Berita lain dengan Judul: Luhut: support kendaraan listrik diharapkan pacu investasi
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023