Teheran (BERITAJA) - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dengan tegas menepis spekulasi media tentang pertukaran diplomatik antara Teheran dan Washington, dengan menyatakan bahwa "tidak ada pesan khusus" yang dipertukarkan antara kedua pihak.
Berbicara kepada wartawan di sela-sela sidang kabinet, Rabu, Araghchi mengatakan kepercayaan antara kedua negara tetap retak lantaran tindakan AS di masa lampau dan bahwa membangun kembali kepercayaan bakal memerlukan langkah-langkah konkret, bukan "kata-kata indah."
"Tidak ada pesan unik yang dikirim alias diterima antara kedua negara, dan apa yang diangkat hanya ada di media," katanya.
Dia menegaskan kembali sikap Iran bahwa akar ketidakpercayaan terletak pada penarikan AS dari kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), dan penerapan kembali hukuman berikutnya di bawah pemerintahan pertama Donald Trump.
JCPOA, yang telah Iran sepakati untuk pembatasan tertentu pada program nuklirnya dengan hadiah keringanan sanksi, runtuh pada 2018 ketika pemerintahan Trump secara sepihak menarik diri dan mengawali kampanye "tekanan maksimum" terhadap Republik Islam tersebut.
Iran menanggapi langkah Trump itu dengan secara berjenjang melampaui kesepakatan pembatasan nuklir tersebut, termasuk memperkaya uranium hingga 60 persen dan memasang sentrifus canggih.
Baca juga: Iran minta capai kesepakatan nuklir baru dengan AS
Upaya menghidupkan kembali perjanjian tersebut di bawah pemerintahan Biden terhenti pada 2023 lantaran ketidaksepakatan tentang pencabutan hukuman dan sistem verifikasi.
"Ketidakpercayaan lama yang sama tetap mengatur hubungan Iran-AS. Kami sebelumnya mencapai kesepakatan, Iran menerapkannya, tetapi merekalah yang melanggarnya," kata Araghchi.
Dia lebih lanjut menggarisbawahi bahwa memulihkan kepercayaan berjuntai pada tindakan nyata.
"Menyelesaikan ketidakpercayaan ini tidak dapat dicapai dengan mudah dengan kata-kata yang manis dan indah," katanya.
Pernyataan Menlu Araghchi ini mencerminkan permintaan lama Teheran bakal agunan terhadap penarikan kembali AS di masa mendatang.
Menlu Iran itu merujuk pada wawancara terbarunya dengan Sky News, dan menjelaskan bahwa sementara obrolan dengan negara-negara Eropa--bagian dari golongan negosiasi P5+1--terus berlanjut, Iran menunggu kebijakan yang jelas dari Washington.
"Jika muncul konsensus di Iran bahwa negosiasi yang setara dimungkinkan, keputusan bakal dibuat sesuai dengan itu," katanya, seraya menambahkan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk melakukan pembicaraan dengan AS.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Presiden Iran tiba di Moskow untuk pembahasan kemitraan strategis
:
Editor: Yani
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan