Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan arena pameran produk UMKM Inacraft telah menjadi wadah strategis untuk menciptakan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan penemuan produk UMKM khususnya kriya.
"Inacraft ini tidak ada tandingannya, dari sini ada potensi ekonomi yang mesti dikembangkan lebih besar agar UMKM kitamampu menguasai dan kompetitif di pasar global," ujar Teten di Jakarta, Rabu.
Inacraft yang diinisiasi oleh Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (ASEPHI) menjadi arena utama untuk memasarkan produk kriya nasional dan produk UMKM lainnya.
Teten mengatakan, sektor kriya termasuk dalam tiga subsektor unggulan ekonomi imajinatif Indonesia dengan kontribusi 15 persen terhadap PDB nasional. Untuk itu sektor ini menjadi salah satu sektor utama penopang PDB yang perlu untuk terus dikembangkan.
Pada semester I 2024 nilai ekspor ekonomi imajinatif nasional tembus 12,36 miliar dolar AS alias setara Rp197,8 triliun. Nilai ini naik 4,46 persen dibandingkan semester I 2023. Adapun, ekspor kriya termasuk sebagai salah satu komoditas yang mendominasi dengan nilai 4.755,79 juta dolar AS.
"Peluang sektor kriya Indonesia ini tidak hanya bakal memperkuat posisi Indonesia dalam industri perabot, tetapi juga bakal memberikan kontribusi nyata terhadap upaya dunia untuk mengurangi penggunaan plastik," kata Teten.
Dia juga mengpenghargaan upaya ASEPHI yang mewadahi dan memfasilitasi para pengusaha muda untuk terlibat aktif dalam pameran Inacraft tersebut. Hal ini dapat menjadi poin krusial dalam upaya menumbuhkan semangat entrepeneur muda yang inovatif dan berkekuatan saing.
Ini juga sejalan dengan program KemenKopUKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dari kalangan milenial ke level ideal sebesar 4 persen dimana saat ini baru mencapai 3,46 persen.
"Kita punya agenda meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 4 persen untuk menjadi negara maju. Saat ini kesadaran dan minat dari kalangan generasi muda untuk berbisnis terus mengalami pertumbuhan," kata Teten.
Bahkan, lanjutnya, saat ini kecenderungan anak muda untuk berbisnis dengan konsep ramah lingkungan terus meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru.
"Mari kita manfaatkan momentum ini (Pameran Inacraft) untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM kita di pasar global," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum ASEPHI Muchsin Ridjan menjelaskan pameran Inacraft yang digelar tahun ini menargetkan 100.000 visitor dengan diikuti oleh 1.000 peserta yang mengisi 935 stand alias booth. Ditargetkan transaksi untuk ritel sebesar Rp50 miliar dan perjanjian jual beli minimal Rp5 miliar.
"Inacraft ini bukan sekadar jual beli B to C alias B to B tetapi menjadi pementas ekonomi imajinatif yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Muchsin.
Terkait dengan fasilitasi pelaku upaya muda, ASEPHI telah mengikutsertakan 25 persen dari total peserta dalam pameran tersebut. Bahkan beberapa di antara pelaku upaya muda tersebut diberikan insentif berupa peniadaan biaya untuk mengikuti pameran. Diharapkan upaya ini dapat mendorong semangat entrepeneur dari kalangan muda danmampu mendorong produk UMKM berbasis penemuan lebih berkembang.
"Ini menjadi satu bukti bahwa kita memberikan kesempatan anak muda untuk bangkit. Melalui Inacraft ini kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih maju lagi," ujar Muchsin.
Baca juga: Menkop UKM mau RI jadi pemimpin eksportir kerajinan tangan di ASEAN
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kunjungi pameran Inacraft 2024
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024