Trending

Menko Zulkifli Sebut Presiden Teken Inpres Mengenai Irigasi - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui perbaikan sistem irigasi nasional.

"Pak Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi) membawa berita yang sangat penting, yang sudah kita tunggu lama. Inpres (Instruksi Presiden) mengenai irigasi sudah selesai, sudah ditandatangani Bapak Presiden," ujar Zulkifli di Jakarta, Jumat.

Melalui Inpres tersebut, Pemerintah mendukung perbaikan sistem irigasi nasional. Ini merupakan kebijakan krusial untuk pembangunan dan revitalisasi prasarana irigasi.

Perbaikan saluran irigasi untuk penyediaan air bagi pertanaman padi dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) sekaligus produktivitas padi. Untuk pembangunan dan revitalisasi prasarana jaringan irigasi pertanian ini dianggarkan biaya sebesar Rp12 triliun.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Pemerintah juga telah menyelesaikan penyusunan neraca komoditas 2025 dan Peraturan Presiden mengenai pupuk.

"Empat, mengenai penyuluh sudah selesai. Jadi empat, yang penunjang landasan utama pokok agar kitamampu swasembada pangan sudah jadi semuanya," katanya.

Ia mengatakan, keempat strategi tersebut diharapkanmampu mewujudkan swasembada pangan secepatnya.

Hal ini semakin ditegaskan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa produksi padi Indonesia diprediksi bakal naik 50 persen pada Februari 2025.

"Produksi padi kita bakal Februari naik 50 persen, Maret juga ya, panen juga bakal lebih cepat. Jagung juga bakal meningkat pesat produknya, hasil panennya," ucapnya.

Sementara itu, Zulkifli juga mengatakan Perum Bulog mendapat total anggaran Rp39 triliun untuk menyerap 3 juta ton beras hingga April 2025.

Baca juga: Menko Zulkifli: Total anggaran Bulog Rp39 triliun untuk serap beras

Baca juga: Menko Zulkifli minta Bulog lakukan manajemen penyimpanan dengan baik

"Uang Bulog ada Rp23 triliun sudah ready, sekarang sudah disepakati Rp16,6 triliun dari Menteri Keuangan, jadi sudah ada Rp39 triliun," ujar Zulkifli.

Ia menyebut, Pemerintah bakal menyerap beras dari petani pada Februari, Maret dan April 2025 alias saat panen raya.

Menurut dia, dengan adanya anggaran tersebut, Bulog tidak mempunyai argumen untuk tidak dapat membeli gabah ataupun beras dari petani.


Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!