Menko Budi Gunawan Ungkap Sebanyak 351 "jalur Tikus" Penyelundupan - Beritaja
Surabaya (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyatakan telah mengidentifikasi sebanyak 351 pelabuhan "tikus" yang menjadi jalur penyelundupan bagi beragam jenis peralatan ekspor maupun impor.
"Jalur tikus penyelundupan terungkap dari hasil pertimbangan 100 hari pertama kerja Kabinet Merah Putih oleh Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan," sebagaimana disebutkan dalam konvensi pers di Surabaya, Rabu.
Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan melibatkan abdi negara norma dari beragam kementerian di bawah komando Menko Polkam, selama 100 hari pertama kerja pemerintahan Kabinet Merah Putih, telah melakukan sebanyak 6.187 penindakan.
Di antaranya menindak produk-produk impor maupun ekspor terlarangan berupa tembakau, tekstil, garmen, minuman keras, peralatan elektronik, mesin, tanaman, hingga satwa dilindungi, dengan total nilai Rp4,06 triliun.
Lokasi penindakan terbanyak di wilayah pelabuhan yang mencapai 49 persen. Kemudian 15 persen di airport udara dan 10 persen di area pesisir, serta lainnya di jalan raya maupun area berikat.
Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan sebanyak 351 pelabuhan jalur tikus penyelundupan telah teridentifikasi di sepanjang Pulau Sumatera bagian timur, yang selanjutnya bakal dipertebal pengamanan dan pengawasannya.
"Tantangan kita adalah kondisi geografis yang sangat luas. Salah satunya kita telah membentuk Satuan Tugas alias Satgas Laut. Kita maksimalkan memantau wilayah Sumatera bagian timur lantaran paling padat lampau lintas lautnya," ujarnya.
Berdasarkan info dari petugas Bea Cukai, Menteri Keuangan Sri Mulyani menandaskan, jalur penyelundup dari sisi impor mampumenggunakan kapal kayu alias menggunakan modus-modus yang tidak resmi dengan perbatasan negara.
"Tadi telah disampaikan oleh Pak Menko Budi Gunawan, ada 351 pelabuhan tikus yang sudah teridentifikasi sebagai landing spot dari beragam kemungkinan penyelundupan. Supaya diketahui, terdapat sebanyak 894.480 gelombang kapal yang berlabuh di seluruh Pelabuhan Indonesia. Ini menjadi salah satu yang perlu untuk kita awasi," tuturnya.
Dari total 6.187 penindakan penyelundupan barang-barang impor dan ekspor di 100 hari pertama kerja Kabinet Merah Putih, sebanyak 2.841 kasus tetap dalam proses penyidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan sebanyak 2.657 kasus di antaranya telah ditetapkan peralatan buktinya yang sekarang dikuasai alias menjadi peralatan milik negara.
"Sebanyak 569 kasus telah dilimpahkan ke kejaksaan. 120 kasus di antaranya telah diselesaikan dengan mengedepankan prinsip ultimum remedium alias kita mendapatkan kompensasi. Sementara potensi kerugian negara yang mampudicegah sebesar Rp820 miliar," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah selamatkan duit negara Rp6,7 triliun dari kasus korupsi
Baca juga: Menko Polkam cegah peredaran peralatan terlarangan senilai Rp3,7 triliun
/Hanif Nasrullah
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: