Menko Ahy: Penurunan Harga Tiket Pesawat Merupakan Kebijakan Prorakyat - Beritaja

2 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan penurunan nilai tiket pesawat merupakan kebijakan yang prorakyat.

AHY menyoroti kemungkinan penurunan nilai tiket pikulan umum seperti yang sukses diterapkan pada periode Natal dan Tahun Baru lampau dalam Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Lebaran.

"Kita mesti kerja keras dalam waktu cepat. Waktu itu baru saja kita dilantik tapi sudah langsung masuk ke masa-masa penyiapan Natal dan Tahun Baru dan 10 persen pengurangan nilai tiket pesawat. Ini kebijakan yang prorakyat dan berpengaruh positif terhadap pariwisata serta penguatan sektor ekonomi di daerah," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Dengan tren mobilitas masyarakat yang terus meningkat pasca-pandemi, rakor persiapan lebaran ini menjadi krusial untuk mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul.

AHY menegaskan pentingnya koordinasi yang kuat di semua lini guna memastikan kelancaran mudik Lebaran tahun ini.

"Kita yakinkan infrastruktur, jalan, dan semua sarana pendukungnya dalam kondisi prima agar tidak ada halangan yang berarti," katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan jumlah penumpang pada seluruh moda transportasi baik udara, kereta api maupun pikulan laut pada Desember 2024 didorong oleh penurunan nilai tiket pesawat dan juga potongan harga.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah penumpang pikulan udara, baik domestik maupun internasional, pikulan laut dan kereta api mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.

Amalia menjelaskan, jumlah keberangkatan penumpang mengalami peningkatan di seluruh moda transportasi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Angkutan udara domestik meningkat sebesar 1,76 persen dari 62,56 juta penumpang pada 2023 menjadi 63,69 juta pada 2024. Angkutan udara internasional mengalami kenaikan 21,46 persen dari 15,64 juta penumpang pada 2023, menjadi 19 juta pada 2024.

anda berada diakhir artikel berita dengan judul: