Mendiktisaintek Sebut Rekaman Yang Beredar Di Medsos Bukan Suaranya - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya.
"Itu bukan suara saya," ucapnya di Jakarta, Selasa.
Ia juga menegaskan, rekaman yang tersebar di media sosial (medsos), yang di mana dia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.
Satryo juga menanggapi tentang keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek RI Togar M. Simatupang yang menyebut bahwa terdapat cara-cara lain selain demonstrasi, misalnya melalui obrolan dan upaya-upaya persuasif.
"Ya, tadi kan itu upaya kita untuk membikin pengalaman yang sama antara kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masing bakal berkomunikasi, toh satu instansi juga, kitamampu berjumpa dan berbual setiap saat, masing-masing juga punya atasannya danmampu diskusi," tuturnya.
Baca juga: Mendukbangga: Ngobrol dan kurangi medsos kunci pembangunan keluarga
Satryo juga membantah pihaknya melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi yang merupakan perihal biasa di suatu lembaga alias kementerian.
"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi alias rotasi, betul-betul sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," paparnya.
Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar tindakan tenteram di depan instansi Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1).
Baca juga: Kesalehan digital: Kunci mengimbangi larangan media sosial pada anak
Aksi yang dilakukan dengan menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, teriakan yel-yel, serta pembentangan spanduk dan sejumlah karangan kembang tersebut dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek berjulukan Neni Herlina, beberapa waktu yang lalu.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek RI Khairul Munadi dalam forum perbincangan antara Pimpinan Kemdiktisaintek dan Paguyuban Pegawai Dikti di instansi Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1) menyampaikan Kemdiktisaintek selalu terbuka bakal beragam masukan dan aspirasi.
"Kementerian sangat terbuka bakal beragam masukan dan aspirasi, terutama dari publik dan internal," kata Khairul.
Khairul mengatakan Pimpinan Kemdiktisaintek bakal melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas beragam dinamika yang terjadi pada proses transisi ini.
Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: