Mendikdasmen Ajak Muslimat Nu Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti membujuk Muslimat Nahdatul Ulama (NU) untuk berperan-serta dalam menyukseskan sejumlah program prioritas Kemendikdasmen di antaranya adalah program Wajib Belajar 13 tahun.

“Kami sangat berambisi agar ibu-ibu Muslimat NU dapat bersama-sama dengan kami memenuhi petunjuk konstitusi serta memenuhi tugas agar kita ini mampumenjadi orang tua untuk peserta didik, menjadi organisasi yang melahirkan anak-anak Indonesia yang hebat, dan menyambut generasi emas Indonesia tahun 2045,” ujar, Mu’ti saat menghadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Gedung Asrama Haji, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada Kamis.

Pada kesempatan tersebut, dia jugamengutarakan sejumlah program prioritas yang di antaranya adalah program Wajib Belajar 13 tahun dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Terkait Wajib Belajar 3 Tahun, Mu’ti menilai masa emas pertumbuhan anak adalah saat mereka berada di jenjang TK hingga kelas tiga alias empat SD.

Untuk itu, Kemendikdasmen juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk membangun satu desa satu PAUD.

“Selain itu, untuk Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan sebuah pembiasaan yang nantinya kebiasaan itu bakal membentuk kepribadian anak, dan kepribadian itu bakal berpengaruh besar dalam membangun karakter dan peradaban bangsa,” ujar Menteri Mu’ti.

Baca juga: Kemendikdasmen-Muslimat NU perkuat pendidikan karakter anak usia dini

Baca juga: Mendikdasmen sebut efisiensi hanya sasar aktivitas seremonial

Dari kedua program tersebut, menurutnya, perlu support dari Muslimat NU lantaran merupakan bagian dari upaya untuk melakukan aktivitas berbareng yang disebut dengan partisipasi semesta dalam membangun karakter anak.

Selanjutnya, Menteri Mu’ti menilai bahwa 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan upaya dalam menguatkan kesehatan mental untuk peserta didik, mulai dari nilai spiritual, asupan makan bergizi, hingga waktu tidur yang cukup.

Dengan begitu, pihaknya berambisi dapat menjadikan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat fisik, sehat mental, siap dan berbahagia belajar di sekolah.

“Kami di Kemendikdasmen juga sedang merancang penyelenggaraan senam otak yang kelak dilakukan setelah peserta didik mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Senam otak ini merupakan aktivitas rileks penyegaran otak yang kurang lebih enam alias tujuh model gerakan,” imbuhnya.

Ia pun membujuk Muslimat NU dapat bersinergi dengan pihaknya untuk menyukseskan beragam program Kemendikdasmen.

Mu'ti berambisi jasa pendidikan yang berbasis gerakan-gerakan islam dapat menjadi lembaga yang mendukung terciptanya generasi yang berintelektual dan beradab tinggi.

Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025