Mendagri Minta Pemda Dukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah wilayah (pemda) mendukung program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma (PKG) bagi masyarakat yang berulang tahun.

Hal itu disampaikan Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dirangkaikan dengan Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin.

Menurutnya, program ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mengoptimalkan bingkisan demografi.

Terlebih, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian dari program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo.

Dia mengatakan program PKG tidak dapat melangkah optimal jika hanya mengandalkan pemerintah pusat. Oleh lantaran itu, pemda perlu turut bergerak untuk mendukung program tersebut.

Pihaknya pun telah menerbitkan surat info yang berisi support apa saja yang perlu dilakukan kepala daerah.

"Surat info itu biasanya menjadi dasar bagi wilayah untuk melakukan kegiatan, program, dan anggarannya," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Selain kepala daerah, Tito menjelaskan peran krusial organisasi perangkat wilayah mengenai dalam mendukung program tersebut secara teknis.

Misalnya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Dirinya meminta kepala wilayah segera menggelar rapat unik untuk menindaklanjuti program tersebut.

Program ini, sambung dia, bakal membikin masyarakat lebih memahami kondisi kesehatan. Selain itu, pemeriksaan yang dilakukan juga dapat menghasilkan peta kondisi kesehatan masyarakat.

"Sehinggamampu membikin kebijakan baik pusat maupun daerah, sesuai dengan peta itu,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program PKG bagi masyarakat yang berulang tahun tergolong besar lantaran menyentuh seluruh masyarakat Indonesia.

Ia menilai angan masyarakat terhadap jalannya program ini sangatlah tinggi sehingga perlu support semua pihak.

Dia menjelaskan program ini dapat mendeteksi penyakit lebih awal ataupun mencegahnya. Dengan demikian, upaya pengobatan alias penanganan dapat segera dilakukan.

"Nanti jika hasil] skrining terlihat jelek [kondisi kesehatannya], tidak usah takut. Ya diubah style hidup, makan jangan banyak-banyak, olahraganya lebih banyak. Atau jika enggakmampu, ya minum obat tiap hari, cuma-cuma kok di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat),” ujar Budi.

Sebab, program ini bakal menambah jasa kesehatan cuma-cuma yang telah ada. Secara teknis, PKG bakal difasilitasi di Puskesmas dan klinik bagi yang berumur 5 tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.

Khusus untuk anak sekolah usia 6 hingga 18 tahun, pemeriksaan bakal dilakukan oleh petugas kesehatan di sekolah masing-masing. Program ini rencananya bakal diluncurkan pada Februari 2025 mendatang.

Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025