Trending

Mendag: Diversifikasi Produk Jadi Strategi Hadapi Kebijakan Trump - Beritaja

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Kita sudah ngomong-ngomong dengan pelaku usaha, gimana kita masuk diversifikasi produk. Kita mesti pertahankan surplus kita

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi menyebut pemerintah bakal menyusun strategi sebagai langkah antisipasi andaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan kebijakan meningkatkan tarif Bea Masuk impor terhadap produk-produk dari luar negeri.

Budi mengutarakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Indonesia adalah melakukan diversifikasi produk.

"Yang krusial sekarang gini, kan jika Trump itu penginnya kan ada industri ke sana gitu kan. Terus ya kita mesti diversifikasi produk, terutama produk-produk yang tidak diproduksi di sana," ujar Budi di Jakarta, Rabu.

Menurut Budi, Amerika Serikat tetap menjadi negara nomor satu sebagai penyumbang surplus, ialah sebesar 16,84 miliar dolar AS, kemudian disusul India 15,39 miliar dolar AS dan Filipina 8,85 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Budi mengatakan telah berbincang dengan para pelaku upaya untuk melakukan diversifikasi produk guna mempertahankan surplus.

"Kita sekarang sudah ngomong-ngomong dengan pelaku usaha, gimana kita masuk diversifikasi produk. Kita mesti pertahankan surplus kita," katanya.

Sebelumnya, Mendag menyatakan Indonesia siap menghadapi akibat dari potensi perang jual beli antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

"Itu kan udah rumor dari dulu, kita siap saja ya," kata Budi di Jakarta, Rabu (15/1).

Potensi perang jual beli antara Amerika Serikat dan China diprediksi bakal muncul setelah Donald Trump resmi menjadi Presiden AS.

Trump diketahui mengusulkan kebijakan tarif 100 persen untuk negara personil BRICS dan kenaikan tarif sebesar 60 persen pada produk China, yang berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik dan disrupsi rantai pasok global.

Budimengutarakan salah satu kunci mempertahankan perekonomian di tengah ketegangan tersebut adalah dengan meningkatkan daya saing.

Menurut dia, daya saing yang kuat bakal mengakibatkan Indonesia dilirik oleh negara-negara lain lantaran unggul untuk perdagangan peralatan dan jasa.

Baca juga: Mendag: Revisi permendag 8/2024 diharapkan rampung Februari

Baca juga: Mendag siap lakukan optimasi anggaran dukung kebijakan efisiensi

Baca juga: Kemendag menyita peralatan impor terlarangan senilai Rp8,3 miliar

Baca juga: Menko Zulhas dan Mendag ingatkan pemasok Minyakita tak main-main


Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!