Mendag Bantah Kenaikan Harga Minyakita Disebabkan Oleh Oknum Curang - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi membantah bahwa kenaikan nilai Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) disebabkan oleh ulah oknum pengusaha yang curang.
Ia menyebut lonjakan nilai tersebut lebih disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang Lebaran Idul Fitri.
"Enggak, enggak. (Harga) Minyakita, ya pertama lantaran mau Lebaran kan permintaan meningkat. Walaupun pasokan sebenarnya ada terus," kata Budi usai menghadiri Peluncuran BINA Diskon Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat.
Mendag mengutarakan berasas hasil pemantauan di lapangan, nilai Minyakita telah mengalami penurunan di beberapa lokasi, seperti di Pasar Tomang, yang mana nilai telah kembali ke HET Rp15.700 per liter.
"Tadi di Pasar Tomang harganya Rp 15.700, terus tadi info yang kunjungan DPR harganya juga Rp 15.700," kata Budi.
Meski demikian, Kementerian Perdagangan tetap melakukan pertimbangan di lapangan untuk memastikan penyebab kenaikan nilai Minyakita.
Salah satu yang bakal dikaji lebih lanjut adalah kemungkinan adanya praktik kecurangan oleh oknum pengusaha yang mengemas ulang minyak non-komersil sehingga harganya menjadi lebih tinggi.
"Nah kita kan lagi pelajari tuh, sebenarnya minyak komersil yang dia pakai itu apa? Apakah dari minyak curahan alias apa," tambahnya.
Adapun Kementerian Perdagangan saat ini juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh pemasok dan pabrik pengemasan ulang (repacker) Minyakita.
Salah satu modus yang ditemukan adalah penyalahgunaan lisensi merek Minyakita oleh PT Artha Eka Global Asia (AEGA), yang memberikan lisensi kepada dua pabrik pengemasan yang kemudian menjual Minyakita dengan volume 750–800 mililiter (ml), di bawah ketentuan 1.000 ml alias 1 liter.
AEGA juga melakukan pelanggaran lainnya, seperti mengepak Minyakita di bawah ketentuan takaran dan menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (non-DMO) alias minyak goreng komersial untuk dikemas menjadi Minyakita.
Budi mengatakan saat ini proses pemeriksaan terus berlangsung. Setelah hasil pemeriksaan selesai, lanjut Budi, Kemendag baru mampu menentukan mana yang perlu dievaluasi, dari sisi HET ataupun kebijakan lainnya.
"Bukan masalah pertimbangan HET-nya. Jadi, kan semua kebijakan itu mampu dievaluasi, kita lihat dulu apa penyebab, masalah-masalah ini apa. Belum tentu juga lantaran HET-nya kan, makanya kita pertimbangan dulu, tergantung hasil," katanya.
Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan saat ini konsentrasi untuk memastikan kesiapan peralatan kebutuhan pokok tercukupi dan harga-harga tetap stabil selama periode Lebaran 2025.
"Yang krusial pasokan untuk Lebaran terjaga, nilai terjaga. Dua minggu lagi sudah selesai (puasa selesai), kita amankan harga-harga," ucap Budi.
Baca juga: Mendag sebut nilai Minyakita di Tomang sesuai HET
Baca juga: Ketua DPR minta pelaku kecurangan MinyaKita dihukum berat
Baca juga: Mentan temukan 7 perusahaan kurangi volume MinyaKita di Surabaya
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
Most Views:
- 100 Bahasa banjar Serta Artinya yang Sering digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari - Beritaja
- Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung
- Lengkap 10 Resep Soto Banjar Terlezat – Asli, Kuah Santan, Hingga Kuah Susu Khas Kalimantan Selatan
- Keunikan Budaya Adat Banjar dan Tradisi Turun Temurun yang Khas
- Asal Usul Suku Banjar dan Bahasa Yang Digunakan
- Amalan Cepat Kaya, Rejeki tak di Sangka -sangka dari Abah Guru Sekumpul dibaca tiap Hari Jumat
- 10 Tanda Baca dalam Alquran
- Lengkap A-Z, Rekomendasi Nama Nama Bayi Laki Laki Islami dan Artinya
- Lengkap! A-Z, Nama Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya
- Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Selatan
- Prakiraan Cuaca Besok Pagi di Kalimantan Selatan,Banjarmasin,Banjarbaru dan Kabupaten Lainnya