Trending

Makna Di Balik Barang-barang Khas Perayaan Imlek - Beritaja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Menjelang Imlek, para pedagang di area pecinan menjual jenis macam peralatan yang biasa digunakan oleh penduduk keturunan Tionghoa pada seremoni tahun baru China.

Di antara barang-barang yang dijajakan para pedagang ada jeruk mandarin, lampion, sampulsurat angpau, dan gantungan berbentuk lambang shio.

Menurut master feng shui Yulius Fang, barang-barang unik Imlek melambangkan harapan-harapan baik pada tahun baru.

"Semua penerapan ini adalah bagian dari budaya Tionghoa, mengawali tahun baru dengan perihal yang baik, untuk angan setahun ke depan yang lancar dan harmonis," katanya saat dihubungi BERITAJA dari Jakarta, Sabtu (25/1).

Baca juga: Old Shanghai meriahkan Imlek dengan pagelaran Barongsai Patok

Lentera bundar berwarna merah menyala yang biasanya digunakan untuk menghias rumah melambangkan reuni keluarga, kebahagiaan, hidup yang cerah, vitalitas, kesempurnaan, kemakmuran bisnis, dan kekayaan.

Bunga krisan dianggap sebagai simbol umur panjang, kekayaan, serta angan untuk masa pensiun yang damai. Bunga krisan yang berwarna kuning, seperti warna emas, dikaitkan dengan kekayaan.

Jeruk mandarin yang biasa disajikan untuk family pada seremoni Imlek dianggap sebagai lambang kekayaan, antara lain lantaran warnanya kekuningan seperti warna emas.

Di samping itu, kata jeruk dalam bahasa Mandarin mempunyai sifat homofon. Aksara Mandarin untuk jeruk adalah 橙 (chéng), sama lafalnya dengan 成 (chéng) yang artinya sukses alias berhasil. Aksara Mandarin lain untuk jeruk ialah 桔 (jú), yang lafalnya nyaris sama dengan 吉 (jí) yang artinya beruntung.

Baca juga: Masyarakat diajak menikmati kuliner cina tembok di Kota Tangerang

Buah apel merah juga biasanya disajikan pada seremoni Imlek. Dalam bahasa Mandarin buah apel disebut 苹果(píng guǒ). Aksara 苹(píng) pada kata apel mempunyai lafal yang sama dengan aksara 平 (píng) yang berarti aman, damai, tenang, dan tenteram. Sementara warna merah dianggap sebagai lambang keberuntungan, energi, vitalitas, dan kebahagiaan.

Buah nanas alias kue nastar yang berisi selai nanas pun umum disuguhkan pada seremoni Imlek. Dalam dialek Hokkien, nanas disebut Ong Lai yang mempunyai pelafalan sama dengan 旺来 (wàng lái) yang berarti kemakmuran dalam Mandarin.

Sajian unik Imlek lainnya ialah kue keranjang, kue manis yang terbuat dari beras ketan dan gula.

Dalam bahasa Mandarin kue keranjang disebut 年糕 (nián gāo), lafalnya sama dengan 年高 (nián gāo). 年(nián) artinya tahun dan 高 (gāo) artinya tinggi. Karenanya, kue keranjang dianggap sebagai lambang pendapatan yang lebih tinggi alias posisi kedudukan lebih tinggi alias kemakmuran yang meningkat.

Lapis legit juga termasuk hidangan unik seremoni Imlek. Lapisan-lapisan pada kue ini dianggap sebagai lambang kelipatan rezeki. Semakin banyak lapisan kue, harapannya semakin berlipat-ganda rezeki yangmampu didapatkan.

Baca juga: Warga padati Vihara di Glodok jelang seremoni Imlek

Baca juga: Mengisi libur Imlek 2025 dengan jalan-jalan di pecinan Jakarta


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!