Yogyakarta (BERITAJA.COM) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan bahwa rentetan luncuran awan panas guguran dari Gunung Merapi terjadi akibat longsoran kubah lava barat daya gunung api itu.
Menurut pantauan BPPTKG, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Sabtu dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke petunjuk barat dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.
"Prosesnya adalah lantaran terjadi longsoran kubah lava barat daya," kata Kepala BPPTKG Agus Budi dalam konvensi pers via virtual nan diikuti dari Yogyakarta, Sabtu.
Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava nan sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua, nan terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.
Kedua kubah lava tersebut, menurut Agus, andaikan longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas nan bisa meluncur hingga sejauh tujuh kilometer ke petunjuk barat daya dan lima kilometer ke petunjuk selatan-tenggara.
"Kubah lava barat daya ini menempati tempat nan miring sehingga betul-betul tidak stabil, sehingga baik mendapat tekanan (suplai magma) dari dalam alias tidak ini bisa secara tiba-tiba (memicu guguran). Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan," kata dia.
Agus mengatakan bahwa berasas hasil kajian foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung 1.598.700 meter kubik dan kubah lava tengah 2.267.400 meter kubik.
BPPTKG, kata Agus, bakal kembali melakukan pengambilan info menggunakan drone untuk mengecek volume terakhir serta dimensi kubah lava nan runtuh.
Agus menjelaskan pula bahwa aktivitas kegempaan internal Gunung Merapi, nan meliputi gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan multifase, hingga sekarang tetap tinggi. Hal itu menunjukkan tetap adanya suplai magma dari dalam.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III alias Siaga lantaran potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu tetap tinggi.
Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus meyakini aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran pada Sabtu tidak bakal sampai ke permukiman penduduk di sekitar Gunung Merapi.
"Jarak luncur ke petunjuk barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara nan kami ketahui permukiman masyarakat di petunjuk Kali Krasak sampai delapan kilometer," kata dia.
Berita lain dengan Judul:
Hujan abu Merapi meluas hingga Kabupaten Temanggung
Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran ke petunjuk Kali Bebeng
Maryati
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023