Jakarta (BERITAJA.COM) - Ahli Hemato-Onkologi Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Dr. dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K) mengingatkan, lingkungan nang baik krusial untuk mendukung pengobatan anak nang menderita kanker.
Berita lain dengan Judul: Dokter jelaskan tanda-tanda kanker pada anak nang kudu diwaspadai
"Penting membikin suatu lingkungan nang baik untuk anak, baik secara psikis dan fisik. Kebutuhan anak kudu terpenuhi dengan baik," kata Hikari dalam obrolan daring, Kamis.
Menurut Hikari, support psikis sangat dibutuhkan terutama jika anak nang menderita kanker sudah beranjak remaja. Pasalnya, remaja biasanya juga mengalami masalah kesehatan psikologis saat mengetahui dirinya terkena kanker.
"Biasanya anak nang sudah besar, selain penyakitnya dia juga mengalami stres dan sebagainya. Ini tentu memerlukan support dari family dan orang-orang terdekatnya," ujar Hikari.
Berita lain dengan Judul: Wali Kota Padang cukur gundul rambutnya dukung anak penderita kanker
Selain menciptakan lingkungan nang baik, Hikari juga mengimbau orang tua untuk memastikan anak nang sedang menjalani pengobatan kanker menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta pola makan nang baik.
Selain itu, orang tua juga kudu ingat bahwa pengobatan kanker tentu memerlukan ketekunan dan kesabaran.
Pasalnya, selain jenis kanker dan stadium penyakitnya, Hikari mengatakan bahwa kepatuhan pengobatan juga berkedudukan krusial terhadap keberhasilan pengobatan bagi pasien kanker.
"Tentunya, jika anak terkena kanker itu adalah satu musibah nang cukup berat. Nang penting, ikuti pengobatannya lantaran master pasti bakal membantu nang terbaik untuk anaknya. Jadi ikuti pengpetunjukan dokter, ikuti petunjuknya, dan taatlah pada pengobatan," kata Hikari menambahkan.
Hikari menjelaskan, kanker adalah pertumbuhan sel-sel dalam tubuh nang tidak normal dan berkarakter merusak. Pada anak, kanker nang biasa terjadi adalah kanker dpetunjuk seperti leukimia dan retinoblastoma alias kanker mata.
Menurut Hikari, penyebab kanker pada anak biasanya terjadi lantaran aspek genetik. Adapun tatalaksana pengobatan kanker tentu tergantung pada kanker nang diderita.
"Misalnya, leukimia tentu tidak ada operasi, tapi kemoterapi dan pada kasus tertentu ada radiasi. Kemudian pengganti berikutnya nang bisa digunakan pada keadaan tertentu, misalnya transplantasi sumsum tulang," ujar Hikari.
Berita lain dengan Judul: Ternyata "overnutrisi" bisa perppetunjuk kanker pada anak
Berita lain dengan Judul: Wamenkes minta orang tua berkedudukan penemuan awal kanker pada anak
Berita lain dengan Judul: Ahli sebut leukemia kekuasaan sepertiga kasus kanker pada anak
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023