Lembaga Lingkungan Edukasi Pelajar Jaga Alam Sejak Dini - Beritaja

Banda Aceh (BERITAJA) - Lembaga lingkungan Forum Konservasi Leuser (FKL) mengedukasi kalangan pelajar di Kabupaten Aceh Selatan untuk menjaga kelestarian alam, baik tanaman maupun hewan sejak usia dini.

Manajer Edukasi FKL Fery Irawan di Aceh Selatan, Senin, mengatakan edukasi kelestarian alam tersebut krusial diajarkan kepada pelajar agar mereka nantinya menjadi sosok yang peduli terhadap lingkungan serta melestarikan untuk generasi berikutnya.

"Edukasi dengan menjelajahi rimba Kawasan Ekosistem Leuser di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Edukasi diikuti sejumlah pelajar Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Aceh Selatan," katanya.

Baca juga: PIS gelar program edukasi lingkungan "Ocean LiteraSEA" untuk siswa SD

Fery Irawan menyebut Kawasan Ekosistem Leuser mempunyai peran krusial dalam menjaga keseimbangan alam. Di area tersebut ada Stasiun Penelitian Soraya dengan luas areal studi mencapai 500 hektare.

Kawasan tersebut merupakan kediaman tanaman dan hewan Taman Nasional Gunung Leuser yang dikenal sebagai paru-paru bumi. Edukasi ini merupakan upaya untuk melestarikan dan mewariskan kepada generasi mendatang.

"Pentingnya menjaga kelestarian rimba sejak usia dini. Kami berambisi pelajar yang mengikuti edukasi mengenal Kawasan Ekosistem Leuser serta memahami konsep-konsep pendidikan konservasi," kata Fery Irawan.

Baca juga: UI edukasi siswa soal plastik dan ajak cinta lingkungan sejak dini

Sementara itu, Cut Ervi Putri, pelajar MAN 1 Kabupaten Aceh Selatan, mengaku senang mengikuti edukasi tersebut. Edukasi tersebut memberikan banyak pengalaman mengenai konservasi lingkungan hidup.

"Kami banyak dapat pengetahuan baru, mulai dari perjalanan mengarungi sungai, menjelajahi rimba hingga diperkenalkan dengan tanaman dan hewan yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser," katanya.

Selain mendapatkan pengetahuan untuk menjaga kelestarian alam, kata Cut Ervi Putri, peserta juga belajar perihal baru saat di stasiun penelitian tersebut seperti pemisahan sampah organik dan nonorganik.

Baca juga: MCC lakukan edukasi lingkungan kepada anak-anak di Ambon lewat desain

"Kebiasaan kami di rumah, sampah organik dan nonorganik dicampur terus dibuang. Namun, di sini berbeda, kami diajarkan memilah terlebih dulu sebelum sampahnya membuang," kata dia.

Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025