Trending

Ldii-nu Berkolaborasi Latih Generasi Muda Agar Paham Ilmu Falak - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerja-sama dengan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) untuk melatih generasi muda untuk belajar Hisab dan Rukyat, sehingga mereka memahami tentang pengetahuan falak alias astronomi.

"Kerja sama antara kedua lembaga Islam besar ini bermaksud untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dalam memahami dan mempraktikkan pengetahuan falakiyah (falak)," kata Kepala Bidang URAIS dan Binsos Kemenag DKI Jakarta KH. Robi Fadil Muhammad saat membuka training di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pemerintah mempunyai keterbatasan dalam menjangkau beragam lapisan masyarakat tanpa support organisasi kemasyarakatan (ormas).

"Segala aktivitas pemerintah ini terbatas, tapi bakalmampu lebih maksimal jika dibantu oleh ormas," katanya.

Kiai Robi menilai training hsab dan rukyat yang diselenggarakan LDII dan NU menjadi salah satu contoh kerjasama yang sangat bermanfaat.

Dia menilai mempelajari pengetahuan hisab dan rukyat ini sangat penting, apalagi generasi muda yang diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga membuka kesempatan bagi peserta untuk menjadi praktisi di bagian hisab dan rukyat.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumut buka Program Studi Ilmu Falak

Kiai Robi berambisi kerjasama ini memberikan faedah besar bagi masyarakat dan menciptakan generasi yang unggul di bagian pengetahuan keislaman.

"Sinergi antara LDII, NU, dan pemerintah diharapkan dapat terus berkembang untuk memperkuat pembinaan keagamaan dan pendidikan umat," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW LDII DKI Jakarta Muhamad Ied mengatakan training hisab dan rukyat ini kebanyakan dari kalangan Gen Z.

Dia menuturkan, biasanya peserta training berasal dari kalangan pengurus, namun kali ini melibatkan generasi muda lantaran bumi saat ini sudah serba digital.

"Alat-alat hisab rukyat juga berbasis digital, sehingga kami memerlukan generasi muda yang mengerti teknologi info untuk mendukung pengamatan hilal," katanya.

Baca juga: UMSU bakal bangun OIF di titik nol peradaban Islam Indonesia

Selama pelatihan, kata Muhamad, para peserta diberikan materi yang komprehensif, mulai dari teori dasar hisab dan rukyat.

Metode kalkulasi hingga praktik pengamatan bulansabit dengan menggunakan perangkat tradisional dan modern seperti Tugu Mujaiya, Teleskop Robotik, Theodolite hingga aplikasi pengetahuan falakiyah dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, para peserta juga diajak untuk berbincang dan berganti pikiran dengan para mahir falakiyah dari LFNU.

DPW LDII pun berencana memperluas training ini hingga ke tingkat DPD kota, khususnya untuk generasi muda agar keberlanjutan pengetahuan ini dapat terjaga.

"Tidak dapat dipungkiri memang Lembaga Falakiyah NU ini mempunyai pengalaman yang memungkinkan untuk memperkuat kerjasama dalam pengamatan bulansabit yang akurat," ucapnya.


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!