Trending

Laris Manis Ketan Susu Barito Berkat Jakpreneur Yang Berkelanjutan - Beritaja

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
pedagang mendapat training dan pendampingan lewat JakPreneur yang berkelanjutan

Jakarta (BERITAJA) - Taman Barito menjadi letak strategis lantaran berada di pusat kota dan dekat dengan transportasi publik seperti Transjakarta. Titik inimampu menarik pelaku UMKM kuliner menjajakan dagangannya untuk menarik pembeli.

Memang Jalan Barito, Kramat Pela, Kebayoran Baru itu tampak lengang di siang hari, namun bakal penuh gemerlap pada malam harinya dengan menjajakan kuliner jalanan.

Di samping Taman Barito terdapat letak sementara (Loksem) berkode JS-30 yang berisikan sebanyak 34 pedagang yang menjualkan dagangannya dari gerai berukuran panjang dan lebar masing-masing 2,5 meter.

Bahkan, setiap harinya ada sekitar puluhan orang rela mengantre demi menikmati kuliner di JS-30. Kaki pegal pun tak terasa asalkanmampu menikmati sepiring ketan susu Barito yang begitu menggiurkan.

Ketan Susu Barito merupakan salah satu upaya mikro, mini dan menengah (UMKM) yang kiosnya berada di letak revitalisasi oleh Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan kode JS-30.

Perpaduan ketan yang gurih ditemukan dengan ragam toping mulai dari kental manis susu yang creamy, renyahnya mises coklat hingga harumnya durian.

Rasanya yang gurih dan manis terasa tak terlalu berat di lidah. Kuliner ini paling lezat disantap pada malam hari, apalagi jika dinikmati dengan kopi dan teh sembari menikmati suasana jalanan ibu kota.

Ramainya pembeli Ketan Susu Barito yang berada di area Barito tepatnya letak sementara (Loksem) JS-30, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025). BERITAJA/

Farel Ichramsyah sebagai pemilik Ketan Barito mengaku terbantu dengan adanya revitalisasi JS-30 yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Pada awalnya, dia memang sudah mempunyai buahpikiran upaya namun barumampu merealisasikan. Usai mengetahui adanya letak JS-30, maka dia berasosiasi dengan program Jakpreneur dan membangun usahanya pada tahun 2023.

Menurut dia, letak itu selain titik strategis untuk berbisnis, argumen yang membikin usahanya ramai lantaran konsisten resep dan rasa.

Bahkan dalam sehari, diamampu menjual sebanyak 500-700 porsi dengan nilai mulai dari Rp10 ribu hingga Rp25 ribu. Sebulannya, upaya ketan itumampu memperoleh omzet sebesar Rp250 juta.

Terlebih, hingga sekarang bisnisnya telah membuka lapangan kerja dengan menyerap banyak pegawai untuk mempunyai pekerjaan. Maka itu, dia mengaku dengan adanya upaya kuliner di area Barito yang sudah direvitalisasimampu menjadikan kuliner di area itu menjadi semakin hidup dan menjamur.

Dia merasa berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI terutama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah memperhatikan nasib pedagang mini seperti dirinya.

Mengingat adanya retribusi yang mesti dibayarkan pedagang kepada Pemerintah Provinsi DKI melalui Bank DKI sebesar Rp5 ribu per hari alias Rp150 ribu per bulan berasas Keputusan Gubernur Nomor 835 Tahun 2024 tentang Pemberian Pengurangan Retribusi Daerah, menurut dia tak terlalu memberatkan.

Ke depannya, dia berjanji bakal terus berinovasi dan melangkah ke depan dengan anganmampu melebarkan usahanya sampai ke Kota Bandung.

Pesannya kepada pemerintah agar di letak JS 30mampu ditambahkan tempat duduk meski pihaknya pribadi telah menyiapkan. Hal ini untuk mengurangi keramaian visitor yang duduk di sekitar trotoar area itu.

Upaya pemerintah

Revitalisasi Loksem 30 yang dihuni pedagang kuliner dimulai sejak pertengahan Oktober 2022.

Meski revitalisasi dan penyerahan kunci telah rampung pada Januari 2023, Sudin PPKUKM Jakarta Selatan tetap memastikan pedagang di area Barito itu merasakan akibat positif dari pembenahan yang sudah dilakukan.

Terlebih, sekarang jumlah bimbingan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan yang ada di Loksem JS 30 telah mencapai sebanyak 34 pedagang.

Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Sudin PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan berkomitmen mendampingi pedagang mini yang menempati Lokasi Sementara (Loksem) JS 30 Jalan Barito, Kebayoran Baru usai direvitalisasi.

"Kami terus memberikan support program ialah dengan memastikan pedagang mendapat training dan pendampingan lewat JakPreneur yang berkelanjutan," kata Kepala Seksi Koperasi dan UKM Sudin PPKUKM Jakarta Selatan Edi Margono saat dihubungi.

Kemudian, pihaknya juga memastikan meningkatkan akomodasi untuk mendukung kenyamanan dan kebutuhan para pedagang serta pengunjung.

Salah satunya memastikan kebersihan dan keelokan di area tersebut demi kenyamanan visitor usai direvitalisasi.

"Kami juga meningkatkan daya tarik dengan tampilan yang lebih modern menarik agar lebih banyak pengunjung," ujarnya.

Diharapkan dengan konsentrasi peningkatan keahlian dan akomodasi tersebutmampu menciptakan kesempatan pemasaran sekaligus peningkatan omzet bagi para pedagang.

Secara keseluruhan, Sudin PPKUKM Jakarta Selatan optimistis revitalisasi Loksem JS 30 mendukung perkembangan UMKM dan meningkatkan kesempatan upaya pedagang.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan merevitalisasi tiga letak Loksem di Pasar Hewan Jalan Barito Raya dengan anggaran Rp3 miliar lebih dan ditargetkan selesai akhir tahun 2022.

Ketiga Loksem tersebut ialah JS 25 yang menghabiskan anggaran Rp1,6 miliar, JS 26 Rp882 juta, dan JS 30 Rp642 juta.

Revitalisasi tiga Loksem tersebut ditargetkan rampung akhir tahun 2022 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Pedagang diimbau untuk menjaga akomodasi yang tersedia, mengutamakan estetika, dan suasana tenang sehingga para pembelimampu merasa nyaman saat melakukan transaksi.

Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan juga rutin menggelar training bagi pelaku UMKM dengan salah satu programnya ialah Wirausaha Industri Baru (WIUB) dengan sasaran peserta Jakpreneur sebanyak 800 peserta bagian kuliner, 400 peserta bagian fesyen, dan 400 peserta kerajinan tangan (craft).

Para peserta bakal diberikan training dasar hingga lanjutan, pendampingan seperti pemasaran, permodalan, dan laporan keuangan, difasilitasi arsip perizinan, pemasaran produk hingga pelaporan finansial dan akomodasi permodalan.

Pelatihan ini dilaksanakan di sepuluh kecamatan Jakarta Selatan demi meratanya edukasi mengenai kewirausahaan. Lokasi training tersebar di instansi kecamatan, kelurahan, alias ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Para peserta juga diberikan support perangkat masak seperti mixer dan blender supayamampu belajar secara berdikari di rumah untukmampu menciptakan produk berbobot dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi.

Dengan demikian, revitalisasi yang dilakukan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan bukan hanya mempercantik tata kota, namun juga merupakan pembuka rezeki bagi para pelaku upaya maupun pekerjanya dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Kolak hingga es pisang ijo, kuliner unik Ramadhan untuk buahpikiran buka puasa

Baca juga: Menu Lebaran - Bolu Ketan Hitam Kukus Anti Gagal

Baca juga: Pisgor dan nasgor ciamik, rekomendasi tempat nongkrong enak-enak di Jaksel

Editor: Amran
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!