Kpk Periksa Pegawai Badan Karantina Pertanian Sidik Pengadaan Xray - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Tim interogator Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tiga pegawai Badan Karantina Pertanian mengenai investigasi dugaan korupsi pengadaan perangkat xray pada Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun anggaran 2021.

"Saksi datang semua. Klarifikasi oleh BPKP dalam rangka kalkulasi kerugian negara," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ketiga saksi tersebut adalah Fungsional Arsiparis Muda Biro Umum dan Keuangaan Badan Karantina Indonesia Sahronih, pegawai negeri sipil Badan Karantina Indonesia berjulukan Fardianto Eko Saputro dan Maman Suparman.

Ketiganya menjalani pemeriksaan pada Senin (10/2) oleh interogator KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, KPK pada 12 Agustus 2024 mengumumkan dimulainya investigasi dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan perangkat xray statis, mobile xray, dan xray trailer alias kontainer pada Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian tahun anggaran 2021.

KPK memperkirakan kerugian negara akibat tindak pidana korupsi tersebut mencapai Rp82 miliar.

Terkait investigasi tersebut, pihak KPK telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk memberlakukan cegah berjalan ke luar negeri selama enam bulan terhadap enam orang penduduk negara Indonesia berinisial WH, IP, MB, SUD, CS, dan RF.

Tessa menjelaskan interogator KPK memberlakukan larangan berjalan ke luar negeri lantaran enam orang tersebut dibutuhkan keterangannya dalam investigasi dan mesti tetap berada di wilayah Indonesia agar mampumemenuhi panggilan penyidik.

Sejumlah saksi telah diperiksa KPK dalam perkara tersebut, antara lain putra mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kemal Redindo Syahrul Putra dan Staf Khusus Menteri Pertanian Joice Triatman.

Keduanya sebagai saksi investigasi dugaan korupsi pengadaan perangkat pemindai alias xray di Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian tahun anggaran 2021.

Meskipun demikian, Tessa belum mampumengatakan info lebih lanjut, seperti jumlah perangkat xray. Informasi yang saat ini mampudibagikan kepada publik terbatas pada nilai potensi kerugian negara.

Ketika disinggung mengenai kemungkinan keterlibatan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Tessa mengatakan bahwa perihal tersebut tetap didalami oleh para penyidik, mengingat terjadinya dugaan tindak pidana tersebut berbarengan dengan periode SYL tetap menjabat sebagai Menteri Pertanian.

"Penyidik hanya mampumenyampaikan untuk sementara didalami," kata Tessa.

Baca juga: KPK panggil ketua perusahaan mengenai korupsi xray Kementan

Baca juga: KPK panggil Plt Sekjen Kementan mengenai kasus perangkat xray

Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025