Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Seorang master umum dan praktisi daring dari Inggris memperingatkan bahwa kemauan makan gula yang lebih sering mampu jadi langkah tubuh memberi sinyal masalah kesehatan yang mendasarinya.
"Keinginan sering kali merupakan langkah tubuh memberi tahu Anda sesuatu. Meskipun sebagian besar kemauan berkarakter psikologis alias didorong oleh kebiasaan, kemauan yang tidak biasa, seperti kemauan kuat untuk makan es, kapur, alias apalagi abu, dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih dalam, mulai dari kekurangan unsur besi hingga ketidakseimbangan hormon," kata Dr. Crystal Wyllie sebagaimana dilansir dari Birmingham Live dan dikutip oleh Medical Daily, Jumat (21/3).
Dr. Wyllie mengatakan jika kita sering menginginkan makanan manis seperti kue, biskuit, alias roti tawar, itu mampu jadi pertanda kadar gula darah yang tidak seimbang. Ini mungkin menjadi pertanda resistensi insulin alias apalagi glukosuria jenis 2 tahap awal.
Baca juga: 10 langkah mengendalikan konsumsi gula
Keinginan mengonsumsi gula pada penderita glukosuria alias resistensi insulin sering kali berasal dari perubahan sigap kadar gula darah.
Ketika gula darah turun terlalu cepat, baik lantaran ketidakmampuan tubuh untuk mengatur glukosa dengan baik alias sebagai akibat lonjakan insulin, perihal itu memberi sinyal kepada otak untuk mencari dorongan daya yang sigap dan ini memicu kemauan untuk mengonsumsi makanan manis.
Namun, Dr. Wyllie memperingatkan bahwa perihal ini pada akhirnya dapat menyebabkan siklus lonjakan dan penurunan gula.
Baca juga: Penyebab perut sisakan ruang kosong untuk konsumsi makanan manis
"Terlalu sering menuruti kemauan ini dapat mempersulit tubuh Anda untuk mengatur gula darah seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak lagi merespons dengan baik terhadap hormon yang mengendalikan gula darah. Jika ini terus bersambung dapat meningkatkan akibat Anda terkena glukosuria jenis 2," ujar Dr. Wyllie.
Bila seseorang menderita diabetes, tubuhnya bakal kesulitan mengatur kadar gula darah secara efektif, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang jika tidak ditangani.
Seiring berjalannya waktu, gula hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga meningkatkan akibat penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kandas ginjal. Diabetes yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk retinopati diabetik, yang dapat menyebabkan kebutaan.
Baca juga: Kiat mengurangi gula tambahan dalam diet tanpa kehilangan rasa
Baca juga: Perhatikan label makanan untuk mengetahui kandungan gulanya
:
Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: