Jakarta (BERITAJA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat segera mensosialisasikan sport genomics kepada seluruh anggota, baik KONI Provinsi hingga kabupaten/kota, maupun induk bagian beserta anggotanya untuk menjaring dan membina atlet.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman berambisi dengan adanya sport genomics, Indonesia dapat lebih baik lagi untuk identifikasi talenta di tingkat dasar. Melalui sport genomics, ke depan, sejak usia dini, seseorang dapat memahami kelebihan genetik yang dimilikinya, kemudianmampu memilih bagian olahraga yang paling sesuai.
"Sport Genomics ini yang kita perlu, untuk kita sosialisasikan," kata Ketum KONI Pusat Marciano di Jakarta, Selasa.
Ia berambisi atlet Indonesia di masa mendatang adalah yang terbaik mulai dari gen yang sesuai dengan bagian olahraga hingga program pembinaan yang juga baik.
Pemeriksaan sport genomics dapat dilakukan di 321 bagian Prodia yang berada di 34 provinsi. Secara definisi, Prodia menjelaskan sport genomics sebagai pemeriksaan genomik yang membantu mengatur program latihan, memprediksi pemulihan dan respons setelah berolahraga, serta mengatur strategi untuk mencegah cedera.
"Atlet itu dilakukan pemeriksaan sport genomics untuk tahu akibat atlet saat olahraga, dengan mengetahui profilnyamampu diantisipasi," ujar AVP Marketing & Account Prodia Dwi Yuniati Daulay.
Manfaat dari pemeriksaan tersebut antara lain, dapat lebih tepat membikin program latihan, prediksi respons serta pemulihan pasca olahraga, prediksi respons metabolisme setelah olahraga, sehingga dapat mengantisipasi cedera sesuai kerentanan gen.
Kerja sama KONI Pusat dengan Fakultas Keolahragaan juga diperlukan dalam program tersebut. Sebab, setiap bagian olahraga, mempunyai karakter tersendiri yang berakibat pada corak bentuk seseorang yang sangat erat kaitannya dengan gen.
Waketum I KONI Pusat Suwarno menyinggung mengenai bentuk dan kaitannya dengan gen. Biasanya bagian olahraga atletik yang berkarakter melakukan lemparan, seperti lempar lembing dan lempar cakram, bentuk orang dari Papua yang unggul.
Meski begitu, menurut Suwarno, program pembinaan juga mesti dilakukan dengan baik.
Terkait rencana sosialisasi dan edukasi, nantinya program tersebut bakal dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Olahraga KONI Pusat yang dipimpin oleh Rochmulyati.
Baca juga: Indonesia berkesempatan kembangkan "sports science" dengan Jerman
Baca juga: Kemenpora teken Nota Kesepahaman kembangkan "sports industry-science"
Baca juga: Sports science jadi kunci Aiman Cahyadi rebut emas
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024