Komisi Vii Kunjungi Pt Hmmi Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik - Beritaja
Kabupaten Bekasi (BERITAJA) - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengunjungi pabrik produsen mobil PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di area industri GIIC Kabupaten Bekasi, Jawa Barat guna mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik.
Kunjungan kerja spesifik komisi yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata dan sarana publikasi itu diawali kunjungan ke area produksi dilanjutkan memandang dari dekat hasil produksi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab berbareng manajemen PT HMMI serta Kementerian Perindustrian.
"Kenapa perlu kita mendorong kendaraan listrik lantaran daya fosil terbatas dan subsidi negara sangat besar untuk ini," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga di Kabupaten Bekasi, Kamis.

Ia mengatakan shopping APBN pada periode pemerintah sebelumnya, subsidi negara yang dipergunakan untuk membantu mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) mencapai Rp500 triliun per tahun.
"Dari total subsidi itu, 70 persen ada di angkatan darat. 20 persen APBN lenyap dibakar. Solusinya EV (electronic vehicle) dan Hyundai yang pertama datang di Indonesia. Makanya kami kemari," katanya.
Dia menganalogikan kehadiran banyak merek jual beli produsen kendaraan listrik setelah Hyundai sedianya mampumenurunkan shopping subsidi daya fosil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak.
Pihaknya mendorong agar Hyundai mampumeningkatkan produksi dan memasarkan kepada konsumen untuk menggantikan pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak meski tidak mudah bukan hanya di Indonesia namun juga pada beberapa negara.
Lamhot turut mengpenghargaan PT HMMI atas kontribusi menjadi pelopor pembuat ekosistem kendaraan listrik secara berkepanjangan hingga mengembangkan teknologi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.
"Indonesia penghasil nikel terbesar di dunia, terima kasih kepada Hyundai atas pemakaian nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan mereka. Kami ke sini juga untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi sehingga pemakaian kendaraan listrik ini belum signifikan, sampaikan ke kami dan kita cari solusi berbareng pemerintah, ada perwakilan kementerian perindustrian juga di sini," ucapnya.
President Director of HMMI Lee Bong Kyu mengpenghargaan kunjungan kerja Komisi VII sekaligus menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Indonesia sejak mengawali produksi pada tahun 2022.
"Karena misi kami tidak hanya menjual mobil tapi juga bersinergi dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Menciptakan lapangan pekerjaan yang semakin luas bagi pemuda lokal, mengembangkan teknologi terbaik sehingga mampumenciptakan kemajuan teknologi bagi Indonesia," katanya.
Perusahaan juga berkomitmen memakai bahan baku dan suku cadang produksi suplier lokal secara berkelanjutan, termasuk memberikan training untuk meningkatkan skill tenaga kerja lokal hingga optimasi pendistribusian program tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan.
"Bahan baku kami 80 persen sudah sepenuhnya buatan lokal. Kami juga sudah berinvestasi langsung di sini, membangun pabrik di sini, memproduksi dari baterai hingga mobil jadi memakai bahan lokal, minta kami juga tolong dibantu secara izin dari pemerintah," ucapnya.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan pada Kementerian Perindustrian RI Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan pengembangan industri kendaraan listrik tidak mampudilakukan sendiri melainkan butuh kerja sama segenap pihak terkait.
"Kami selaku regulator tidak mampuberpikir dan berdiri sendiri, menyusun izin kendaraan listrik. Pertumbuhan ekosistem ini meski belum signifikan dibandingkan penjualan kendaraan BBM namun mampumenjadi referensi ke depan. Hyundai merupakan pelopor kendaraan listrik, kebijakan-kebijakan ke depan tentu mendukung perkembangan kendaraan listrik," kata dia.(KR-PRA).
Syah
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: