Kmnr Ke-20 & Ogm Ke-10 Pacu Kualitas Pendidikan Dan Berdayakan Ekonomi - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Babak final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-20 dan Olimpiade Guru Matematika (OGM) ke-10 sukses digelar di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan untuk memacu para siswa dan pembimbing bersaing meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus arena memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Raden Ridwan Hasan Saputra dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu, mengutarakan bahwa KMNR mampu memperkuat selama 20 tahun dan OGM mampu memperkuat sampai 10 tahun lantaran filosofi "biaya seikhlasnya".
"Ibarat matahari, pekerjaannya adalah menyinari bumi, melayani bumi. Setiap pohon yang terkena sinar mentari bakal terus bertambah tinggi. Suatu lembaga, ketika selalu memberi dan memberi, maka semua orang bakal datang membantu lembaga itu. Bayaran seikhlasnya itu berfaedah memberikan pelayanan, memberi dan terus memberi," ujarnya.
Ia menegaskan semangat itulah yang mengakibatkan KMNR dan OGM tetap eksis sampai sekarang lantaran konsisten memberikan pelayanan bagi sesama.
Dari total 65.353 orang peserta yang mengikuti babak penyisihan KMNR, sebanyak 28.791 peserta terbaik sukses melaju ke babak semifinal, dan 2.578 peserta sukses masuk ke babak final. Sementara itu, dari penyisihan OGM ke-10, dari 984 peserta, sebanyak 329 peserta sukses masuk ke babak final.
Baca juga: Indonesia sabet lencana perak dan perunggu Olimpiade Matematika Jepang
Selain penyelenggaraan lomba, aktivitas final KMNR dan OGM juga dimeriahkan dengan pagelaran umum yang menghadirkan 25 stan, mulai dari makanan dan minuman, produk edukasi, hingga kerajinan tangan. Kehadiran pagelaran ini menambah semarak suasana dan menjadi arena pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar serta UMKM.
KMNR merupakan lomba yang luar biasa lantaran sudah ratusan alumni lomba ini yang kuliah di perguruan terbaik level bumi seperti Harvard University, Amerika, Oxford University, Inggris, dan lain sebagainya.
Ketua Yayasan MI Al-Azhar Dharmasraya, Rudi Efendi, mengutarakan kesan pertamanya mengikuti KMNR. Menurutnya, arena tersebut adalah pengalaman luar biasa.
"Ini perdana kami mengikuti olimpiade seperti ini. Awalnya saya kira hanya satu ruangan kecil, rupanya ribuan orang yang hadir. Ini pengalaman yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan ke depan lebih banyak peserta dari Sumatera Barat yang mampu ikut arena ini," katanya.
Kisah inspiratif datang dari Guru MTsN 15 Ciamis, Jawa Barat, Rian Siti Mudriani yang sukses meraih lencana emas OGM Level SMP. Rian mengaku bahwa soal kombinatorika cukup menantang lantaran itu adalah kelemahannya.
Baca juga: Tunjang program prioritas, Kemendikdasmen siap tingkatkan mutu guru
Ia menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya dia meraih lencana emas, dan perjuangannya kali ini semakin berat lantaran mesti berangkat sendiri.
"Biasanya saya ditemani family alias teman, tetapi kali ini mereka sakit, jadi saya berangkat sendiri. Saya memberanikan diri, berjuang sendiri, dan alhamdulillah hasilnya luar biasa," ujarnya.
Sementara itu, peraih lencana perunggu KMNR kelas 11 dari MAN 1 Pekanbaru, Riau, M. Adly Rizqi Irsyad juga menceritakan pengalamannya. Ini adalah tahun kedua dia mengikuti KMNR. Tahun pertama belum sukses meraih medali, namun tahun ini dia sukses mendapatkan lencana perunggu. Adly menyebut bahwa soal pengetahuan ukur menjadi tantangan tersulit baginya.
"Saya belajar menggunakan metode 20 menit belajar dan 5 menit rehat tanpa menggunakan gawai. Tetap semangat kepada teman-teman semua lantaran tetap banyak kesempatan ke depan, termasuk lomba-lomba dari KPM," tuturnya.
Klinik Pendidikan MIPA mengutarakan apresiasinya kepada seluruh jaringan yang ada di beragam daerah, juga kepada seluruh peserta, baik pembimbing maupun siswa, yang telah jauh-jauh datang untuk bersama-sama menyatukan semangat belajar dan berlomba. KMNR dan OGM bukan hanya sekadar lomba matematika, namun juga filosofi kehidupan, sebagai sarana untuk mengasah otak, menguatkan fisik, dan memantapkan hati.
Baca juga: Guru Besar UI sebut peran matematika krusial dalam era society 5.0
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: