Trending

Kkp Siapkan Sistem Informasi Cold Storage Perkuat Hilirisasi Perikanan - Beritaja

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan Warehouse Management System (WMS) sebagai sistem info "cold storage" untuk memantau kesiapan dan sebaran ikan di Indonesia, mendukung hilirisasi perikanan secara lebih efisien.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan bahwa WMS menjadi salah satu support KKP dalam memperkuat program Presiden Prabowo Subianto, ialah hilirisasi, makan bergizi cuma-cuma hingga swasembada pangan.

"WMS menjadi pedoman info ketika kita bicara stok ikan secara realtime yang dibutuhkan bukan hanya bagi konsumen tapi juga industri," kata Budi dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan bahwa KKP mensosialisasikan WMS sebagai sistem info Cold Storage untuk mengetahui kesiapan dan sebaran ikan di Indonesia.

Budi menuturkan, penyimpanan kaku begitu krusial guna menjaga kesiapan serta mutu lantaran ikan sebagai perishable food alias pangan mudah rusak memerlukan penanganan khusus.

Mengingat peran tersebut, Budi mendorong pengelola penyimpanan kaku mengurus Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).

"Jadimampu dibilang penyimpanan kaku ikan adalah penyimpanan protein lantaranmampu mempertahankan mutu ikan," ujarnya.

Senada, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP KKP Berny A Subki menjabarkan WMS mengintegrasikan perangkat internet of think (IoT) dan aplikasi.

Gudang kaku yang menerapkan WMSmampu dipantau keterisiannya secara real time sekaligus dilihat turn over ikan yang keluar-masuk baik harian, bulanan hingga tahunan.

Berny menyebut WMS juga menjadi bagian dari sistem ketertelusuran dan logistik ikan nasional (STELINA).

"Ini yang kami kembangkan untuk memperluas trading ikan dan meningkatkan efisiensi operasional," kata Berny.

Berny menyebutkan, ada 2.110 penyimpanan beku, khususnya untuk produk perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapabilitas mencapai 813.966 ton. Dari jumlah tersebut, saat ini baru terdata 113 penyimpanan kaku yang telah menerapkan WMS.

"Tentu melalui forum ini kami membujuk pengelola penyimpanan kaku untuk menerapkan WMS dalam rangka pemanfaatan pangan biru mendukung program prioritas Presiden RI,“ tutur Berny.

Di tempat yang sama, Ketua Koperasi Nelayan Saruma Pesisir Jaya, Ibnu M Soleman mengpenghargaan sistem info pengelolaan cold storage (SIP-CS) berbasis WMS yang diinisasi KKP.

Sebagai salah satu koperasi pengelola penyimpanan beku, Ibnu memastikan anggotanya telah menerapkan sistem tersebut.

"Alhamdulillah WMS membantu kelancaran upaya koperasi, khususnya dalam proses penanganan hasil produksi yang diperoleh," kata Ibnu.

Sementara Wading Riana, penerap SIP-CS berbasis WMS lainnya, menuturkan Koperasi Mina Muara Sejahtera telah melayani 716 personil aktif, serta mengelola cold storage berkapasitas 10 ton untuk memenuhi pasar lokal dan Unit Pengolah Ikan (UPI) kapabilitas 120 ton yang ditargetkan untuk pasar internasional.

Ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, memperluas pasar, serta memperkuat ketahanan dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Sosialisasi Pelaporan Stok Ikan di Cold Storage berjalan di Raiser, Cibinong, Bogor, dihadiri para pelaku upaya penyimpanan kaku secara hybrid.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan sektor kelautan dan perikanan siap mendukung program hilirisasi untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

Adapun komoditas yang bakal ditingkatkan produksinya antara lain udang, rumput laut, tilapia, dan tuna.

Baca juga: KKP: Kapasitas penyimpanan kaku Pulau Jawa mencapai 48 persen

Baca juga: SPSL penuhi sertifikasi legal pada jasa logistik dan "cold storage"

Baca juga: ACM Logistics anggarkan Rp20 miliar perkuat upaya "cold chain"


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025



Atribusi: AntaraNews.com




Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!