Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mengangkat teknologi untuk pembangunan proyek percontohan modeling sentra produksi garam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita bakal bangun di wilayah NTT, jika di Australia dekat Darwin itu produksinya 10 juta ton selama setahun dan itu satu garis sebenarnya di NTT. Jadi, tidak ada masalah, tinggal kita mengambil teknologi saja dan kitamampu lakukan produksi di situ (NTT)," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Jakarta, Selasa.
Pemerintah bakal menyiapkan dan membangun teknologinya, sekaligus menyusun perencanaan upaya untuk modeling sentra produksi garam di NTT tersebut.
"Nanti kami sedang menyusun perencanaan bisnisnya, lampau kemudian kita sedang menyusun juga seberapa besar kebutuhan biayanya. Kita bakal lakukan itu dan kemudian kelak ada BUMN yang menjalankan," kata Trenggono.
KKP saat ini sedang membentuk tim unik dan mengusulkan anggaran sekitar Rp2 triliun untuk pembangunan produksi garam nasional.
Trenggono menyampaikan pembangunannya bakal dikerjakan oleh BUMN pangan.
Dia menuturkan untuk memproduksi garam industri, kadar natrium klorida (NaCl ) garam minimal 97 persen. Sedangkan, NaCl di wilayah NTT itu diyakini melampaui nomor tersebut.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah bakal menyetop impor garam untuk konsumsi pada 2025 dan lebih konsentrasi pada peningkatan produksi dalam negeri.
Zulkifli mengatakan perihal itu merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.
Baca juga: KKP corak tim untuk pembangunan modeling produksi garam nasional
Baca juga: KKP antisipasi perubahan tata kelola impor garam
Baca juga: Menko Pangan: Indonesia setop impor garam konsumsi pada 2025
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024