Kkp Optimistis Perdagangan Karbon Sektor Kelautan Bisa Direalisasikan - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis perdagangan karbon dari sektor kelautan dapat direalisasikan tahun ini.
“Kita berambisi tahun ini sudah mampujalan, dan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan concern sekali dengan perdagangan karbon ini,” ujar Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) dalam program Bincang Bahari di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis.
KKP telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan (KP) No. 1 tahun 2025 sebagai payung norma penyelenggaraan nilai ekonomi karbon sektor kelautan, serta sedangmempersiapkan sistem info untuk memfasilitasi perdagangan tersebut.
Permen KP 1 tahun 2025 menyebut penyelenggara nilai ekonomi karbon sektor kelautan mampudilakukan oleh kementerian, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat. Terdapat dua sistem penyelenggaraan nilai ekonomi karbon ialah dengan perdagangan, maupun pembayaran berbasis kinerja.
Ekosistem karbon biru yang sudah siap diperdagangkan di antaranya padang lamun.
Yusuf mengatakan, Indonesia mempunyai perkiraan optimal 1,8 juta hektare padang lamun yang sedang tahap akhir pengesahan pemetaan. Padang lamun mempunyai keahlian menyerap dan menyimpan emisi karbon lebih banyak dibandingkan dengan rimba tropis.
“Tentunya tidak hanya lamun, perikanan tangkap dan budi daya yang dijalankan secara berkepanjangan juga dapat dikonversi dalam perdagangan karbon. Misalnya program penangkapan ikan terukur, di mana letak penangkapan dengan pendaratan ikan menjadi lebih pendek sehingga mengurangi pembuangan emisi dari kapal-kapal perikanan,” ujar Yusuf .
Langkah sigap Kementerian Kelautan dan Perikananmempersiapkan izin penyelenggaraan nilai ekonomi karbon sektor kelautan dipenghargaan oleh ESG Solution Group Head - EnviCount Mochamad James Falahudin.
Indonesia mempunyai potensi karbon biru yang sangat besar untuk menyerap emisi karbon penyebab perubahan iklim, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi yang tidak sedikit.
Saat ini, kata James terdapat empat sistem perdagangan pasar karbon, ialah auction, regular trading, negotiated trading, serta market place. Sedangkan penghitungan karbon dapat dilakukan dalam tiga metode, ialah entity accounting, project accounting, dan product accounting.
“Dengan adanya peraturan seperti ini, dapat mendukung upaya kita mamputumbuh,” ujar James.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmennya menjaga dan memperluas area konservasi yang merupakan ekosistem karbon biru alias sektor kelautan di perairan Indonesia.
Perlindungan terhadap ekosistem karbon biru terutama untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati laut, serta kemaslahatan masyarakat pesisir.
Baca juga: KKP sebut "Giant Mangrove Wall" Jakarta miliki banyak manfaat
Baca juga: KKP: Ekspor perikanan RI capai 4,81 miliar dolar AS hingga Oktober
Baca juga: Menko Pangan: Kemajuan sektor perikanan krusial demi swasembada pangan
Editor: Dedy
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: