Jakarta (BERITAJA.COM) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung pendirian fakultas kedokteran di Provinsi Jawa Timur guna memberi solusi terhadap rasio kekurangan dokter, serta bisa meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Tidak hanya di Jatim. Kebutuhan pekerjaan tenaga master di Indonesia sangat tinggi. Kondisi ini memang kudu dijawab oleh Kemenkes dan Kemendikbud Ristek untuk menambah SDM dokter. Caranya dengan memperbanyak fakultas kedokteran," kata LaNyalla dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh lantaran itu, LaNyalla mendukung upaya beberapa universitas di Jawa Timur nan sedang mengusulkan proses pembukaan Fakultas Kedokteran.
"Makanya ketika ada universitas nan mengusulkan pendirian program studi kedokteran program sarjana dan pendidikan pekerjaan dokter, sudah semestinya dibantu," katanya.
"Tenaga pengajar, prasarana dan akomodasi nan menunjang proses belajar kudu mengikuti standar nan sudah ditentukan. Hal ini perlu demi pembaharuan dan peningkatan kualitas lulusan master sehingga lebih kompetitif," ucapnya.
Menurut dia satu perihal lagi nan perlu dipikirkan adalah skema biaya studi nan bisa terjangkau. Sebab, kata dia bukan rahasia lagi, selain susah masuk fakultas kedokteran juga dikenal berbiaya studi mahal.
"Soal pendanaan bagi calon master tidak boleh dikesampingkan. Perlu normalisasi biaya agar banyak mahasiswa nan bisa masuk fakultas kedokteran. Juga agar master umum banyak nan kemudian mengambil spesialisasi," kata dia.
LaNyalla mengatakan saat ini kondisi rasio master dengan masyarakat tak ideal. Apalagi, jumlah master semakin berkurang akibat banyak nan berguguran lantaran menjadi korban pandemi COVID-19.
"Kondisi saat ini tak ideal. Memang kebenaran dan kita saksikan hari ini kekurangan tenaga master di RS daerah-daerah sangat terasa. Ini tentunya berakibat pada minim0nya akses dan pelayanan kesehatan. Untuk itu dalam satu dasawarsa ke depan kita memerlukan banyak tenaga dokter," tuturnya.
Kebutuhan pekerjaan tenaga kedokteran di Jatim cukup tinggi dan kekurangan. Sebab, rasioa-nya ialah 27.897 master untuk melayani 41 juta orang.
Berita lain dengan Judul: DPR nilai Indonesia kekurangan dokter
Sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) rasio master umum dan masyarakat idealnya 1:1.000. Sedangkan info Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 2020, rasio master umum di Indonesia 1:1.400 penduduk, dan itu pun sebaran-nya tidak merata.
Menurut LaNyalla pemerintah sebaiknya berkaca pada kasus COVID-19 saat terjadi lonjakan, dimana master dan tenaga kesehatan kewalahan menghadapi pasien.
"Kalau tidak dipersiapkan sejak sekarang kondisi ini bakal lebih ppetunjuk dan kita bisa memasuki masa defisit master dan kolaps-nya pelayanan kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, beberapa universitas di Jawa Timur nan mengusulkan pembukaan Fakultas Kedokteran antara lain Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, UIDA Gontor, Universitas Bhakti Wiyata, Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Negeri Surabaya dan UPN Veteran Jatim.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023